Jumat, 12 Agustus 2011

NASIB PETANI SAYUA, PUPUAK SULIK MANJUA SUSAH

 
“Iyo malang nasib kami petani sayua ko pak. Alah mandapekkan pupuak sulik, katiko manjua ka pasa Ibuah susah pulo. Acok diusia petugas trantib. (Malang nasib kami petani sayur, pak. Mendapatkan pupuk bersubsidi sulit. Ketika hasil panen sayur di jual ke Pasar Ibuah, susah juga. Sering diusir petugas trantib.”

Nada memelas tersebut dilontarkan, Nasrul, seorang petani sayur di Kelurahan Balai Jariang, Kecamatan Payakumbuh Utara, ketika Wakil Walikota Payakumbuh H. Syamsul Bahri, bertatap muka dengan jemaah Masjid Syuhada kelurahan setempat, Minggu (7/8). Selain persoalan pupuk bersubsidi, dan pemasaran sayur yang mencuat, jemaah juga menyampaikan harapannya, agar pemko memasang traffic light, di pertigaan Simpang Lapangan Mangkudu di Jalan Diponegoro serta minta lampu jalan. Warnet dan kelangkaan minyak tanah, juga menjadi sorotan jemaah.

Kunjungan Wawako Syamsul Bahri di Masjid Syuhada, malam itu, bersama Wakil Ketua DPRD Suhaimy Birran, anggota dewan Ir. Efri, Kadis PU Ir. Muswendri Edvites, Kadis Pertanian Ir. Benny Warlis, MM, Kabag Perekonomian Hendri Refdinal, SE, M.Sc, Camat Payakumbuh Utara Erwan, SIP dan wartawan Padang Ekspres Fajar RV.

Persoalan pupuk, dikatakan Kadis Pertanian Benny Warlis, secara bertahap, petani diajak pemerintah untuk tidak terlalu tergantung dengan pupuk bersubsidi (anorganik-red). Pemakaian pupuk organik lebih diutamakan, karena akan lebih menguntungkan petani. Sementara, soal pemasaran, dikatakan, agar menjual hasil pertanian berupa sayur ke Sub. Terminal Agribisnis (STA) yang sudah ada disetiap kecamatan. “Harga jual di STA, malahan jauh lebih tinggi ketimbang dijual di pasar tradisional Ibuah, ucap Benny Warlis.

Terhadap lampu jalan dan traffic light yang diminta warga, Wawako Syamsul Bahri, langsung perintahkan Kadis PU Muswendri, untuk mencarikan solusinya segera. Menurut wawako, traffic light di Simpang Tanjung Anau, harus menjadi perhatian serius, mengingat arus lalulintas yang kian padat di pertigaan jalan lintas Sumbar-Riau itu.

Kelangkaan minyak tanah, dikatakan Kabag Perekonomian Hendri Refdinal, suplai minyak tanah yang mulai dikurangi untuk setiap agen di kota ini. Karena, warga dimotivasi untuk berpindah memakai gas elpiji. Warnet yang buka tengah malam, disebut wawako, pemko akan menurunkan tim Satpol PP, menertibkan warnet yang buka sampai subuh tersebut. Usai tatap muka, Wawako Syamsul Bahri, menyerahkan bantuan pemko sebesar Rp5 juta untk kelancaran pembangunan Masjid Syuhada yang diterima pengurus masjid Dirson, S.Pd. 

sumber : payakumbuhkota.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar