Selasa, 24 September 2013

Petani Kupang NTT Kaget Melihat Cabe Kopay Payakumbuh







Produksi unggulan tanaman holtikultura Payakumbuh, berupa Cabe Kopay, diperkenalkan di Kupang, Nusa Tenggara Timur, dalam acara Pekan Raya Tani (PRT) Nasional 2013, yang berakhir 7 September. Kehadiran Cabe Kopay di Stand Pameran Sumatera Barat pada PRT Nasional itu, mampu membumingkan nama Kota Payakumbuh di belahan Indonesia Bagian Timur itu.
Ketua Aspartan (Asosiasi Pasar Tani) Payakumbuh, Effendi, yang dipercaya Dinas Pertanian Sumatera Barat membawa produksi unggulan Cabe Kopay bersama sejumlah produksi lainnya pada PRT, di Balaikota Payakumbuh, Selasa (10/9), menginformasikan, setiap pengunjung yang datang ke stand pameran Sumbar, nyaris tak percaya melihat Cabe Kopay yang panjangnya mencapai 40 Cm lebih itu. “Mereka tak percaya, kalau yang dilihatnya benar-benar cabe keriting,” ucap Effendi.
Tapi, setelah dijelaskan, publik dan petani yang datang ke stand pameran Sumbar jadi yakin, sambil meminta penjelasan bagaimana cara mengolah dan merawat tanaman Cabe Kopay. Diantara petani yang datang, banyak memesan bibit kepada kita, tambah Effendi.

Didampingi Koordinator dan Pembina Sub Terminal Agribisnis (STA) dan Pasar Tani Payakumbuh, Sarman, disampaikan, selain Cabe Kopay produksi unggulan lainnya, seperti ketimun, terung, buncis, kacang panjang, dan pare juga menjadi perhatian petani setempat. Karena, menurut mereka, produksi Aspartan Saciok Manjadi Payakumbuh, lebih baik dari yang dihasilkan NTT. Mereka, juga menyampaikan keinginannya berkunjung ke kota ini.
Terpilihnya Aspartan Saciok Manjadi Payakumbuh mengikuti PRT Nasional 2013, dikatakan Sarman, tidak terlepas dari hasil produksi tanaman holtikultura Payakumbuh yang makin baik dari tahun ke tahun. “Tanaman holtikultura Payakumbuh suda merambah pasar provinsi di luar Sumbar, seperti Riau, Kepri dan Jambi,” simpul Sarman yang juga staf Dinas Pertanian Payakumbuh.

Sabtu, 12 November 2011

Tokoh Pemuda Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Pimpin KNPI Payakumbuh




Tokoh pemuda Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Muhammad Budi Ananda, akhirnya terpilih sebagai Ketua KNPI Payakumbuh periode 2011-2015. Karyawan BPRS Almakmur itu terpilih dalam Musda yang berakhir Kamis (3/11) dini hari.

Budi terpilih setelah 25 pemegang hak suara dalam Musda ke-X KNPI Payakumbuh, menyepakati pemilihan ketua digelar dengan sistem pemungutan suara. Dengan sistem tersebut, Budi memperoleh 12 suara.

Sedangkan dua kompetitornya, yakni anggota DPRD Payakumbuh Adi Suryatama dan anggota KPU Hetta Membayu, sama-sama memperoleh 6 suara.

Sedangkan satu suara lainnya, dinyatakan abstain.
Selepas pemilihan ketua, ketiga calon saling berpelukan, menandakan kedewasan mereka dalam berdemokrasi. “Saya menerima hasil pemilihan ini, selamat untuk Budi,” kata Hetta.

JAMUR PERAMBAHAN TEMBUS PASAR MODEREN

 
Produksi jamur tiram kaum ibu di Kelurahan Parambahan, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), Kota Payakumbuh, sudah merambah sejumlah Plaza di Padang dan Payakumbuh.

Kemampuan produksi 75 Kg/hari, belum mampu memenuhi permintaan pasar yang mencapai 500 Kg/hari. Semangat kaum hawa Parambahan membudidayakan jamur tiram, memberikan kontribusi  positif terhadap peningkatan ekonomi keluarga sejumlah warga setempat.

Sukses kaum ibu Kelurahan Parambahan itu, mengantarkan mereka juara pertama tingkat kota dalam Lomba P2WKSS (Peningkatan Peranan  Wanita Keluarga Sehat Sejahtera) 2011.

Untuk selanjutnya, mewakili Payakumbuh ke lomba yang sama  tingkat Sumatera Barat.  Tim penilai provinsi, berjumlah 6 orang, dipimpin Fatmawati, SH,  melakukan penilaian ke Parambahan,  Rabu (9/11), sore.

Jumat, 11 November 2011

KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGORI KECIPRAT Rp 40 Miliar


Sepanjang tahun 2011, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari keciprat pembangunan infrastruktur jalan, drainase, dan irigasi senilai hampir Rp 40 miliar. Angka ini dinilai anggota DPRD dari Partai Bulan Bintang Syafrizal, 38, cukup fantastis.

”Makanya, mewakili warga Lamposi Tigo Nagari, kami berterima kasih kepada Pemprov Sumbar,  Pemko Payakumbuh, dan DPRD Sumbar atas kebijakan pembangunan dan penggangaran tahun 2011,” kata Syafrizal, Senin (31/10) lalu.

Syafrizal menjelaskan, anggaran sekitar Rp 40 miliar untuk Lamposi, digunakan untuk aspal jalan Seruni-Padangsikabu sepanjang 600 meter, aspal jalan Palam Parambahan sepanjang 1 kilometer, dan cor jalan menuju Kantor Lurah Kotopanjang sepanjang 400 meter.
Kemudian, aspal jalan perumahan Padang Sikabu (300 meter), aspal jalan Sawahpadang-Padangsikabu (300 meter), cor jalan lapangan bola Gasper Parambahan (500 meter), dan lapen jalan lingkung depan Masjid Al-Ikhsan Koto Panjang Dalam (200 meter).

”Selain itu juga dibangun drainase Jalan Minangkabau, Sungaidurian sepanjang 400 meter, gedung BKB di kantor camat, serta irigasi, kolam ikan, bibit, dan Sub Terminal Agriisnuis di Koto Panjang Dalam,” beber Syafrizal.

Politisi muda ini menambahkan, dana sekitar Rp 40 miliar yang masuk ke Lamposi Tigo Nagari, diarahkan pula untuk rehab irigasi pertanian. Khusus rehabilitasi irigasi ini, anggarannya paling besar mencapai Rp 26 miliar, dikerjakan dengan sistem tahun jamak.

Rehabilitasi irigasi menggunakan APBD Sumbar dan pelaksananya PT Nindya Karya. Ini adalah aspirasi anggota DPRD Sumbar, Supardi, Dedrizal, Ilson Cong, Yulman Hadi, Leonardi Harmainy dan kawan-kawan. ”Selain untuk jalan, drainase dan irigasi, anggaran yang masuk ke Lamposi juga diterima SD, MIN, MAN, MTI STAIDA, Gapoktan, LKMA, guru TPA, TPSA, MDA, dan garin masjid. Makanya, kami sangat bersyukur atas perhatian pemko,” kata Syafrizal.

Untuk tahun 2012, warga mengusulkan pembangunan Jalan Punai-Parik Muko Aia dan jalan Kaktus Kopay. Kemudian, juga diusulkan pembangunan Dam Batang pulau untuk antisipasi banjir dan pembangunan drainase Jalan Tan Malaka, M Nasroen, Minangkabau, Rasyid Taher, dan Jalan Siti Manggopoh.

Kamis, 22 September 2011

KEGIATAN E-KTP HINDARI PENDUDUK GANDA

Mutasi penduduk dari berbagai kota/kabupaten lainnya di Tanah Air ke Payakumbuh, setahun terakhir, terbilang cukup tinggi, tercatat 10.805 jiwa. Padahal, saat dilakukan sensus penduduk (SP), Mei 2010, penduduk kota ini mendekati 117.000 jiwa. Pendataan penduduk yang terus dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk Capil) Payakumbuh sebelum E-KTP diberlakukan awal tahun 2012, mencatat penduduk Payakumbuh, per Juli 2011 berjumlah 127.805 jiwa.

Loncatan penduduk Payakumbuh lebih kurang 10.805 jiwa itu, dari angka kelahiran hanya berjumlah sekitar 5.500 jiwa. Sisanya, adalah mereka yang urban ke kota ini. Mereka berdatangan dari berbagai kota/kabupaten sejumlah provinsi. Sepanjang Januari hingga Juli 2011, angka kelahiran yang terdata 3.241 jiwa, terdiri dari 1697 laki-laki dan l.544 perempuan.

Tingginya angka urban ke Payakumbuh, cerminan orang senang berdomisili dan mencari nafkah di kota ini. Di antara pemicunya, kehadiran perguruan tinggi negeri, Unand Multi Kampus dan perguruan tinggi swasta lainnya, bagaikan magnit tersendiri bagi orang untuk datang ke Kota Batiah. Selain itu, pemilik modal besar merasa aman dan nyaman mengembangkan usahanya di kota ini. Payakumbuh tak obahnya seperti gula, kian diserbu semut.

Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH didampingi Kepala Disduk dan Capil Drs. Iqbal Bermawi, di Balaikota di Bukik Sibaluik, Kamis (22/9), menjelaskan, kebijakan Kementerian Dalam Negeri membangun E-KTP, dinilai langkah tepat untuk melakukan pendataan kependudukan secara tepat dan benar diseluruh kelurahan.

Akurasi penduduk, makin bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Lewat E-KTP, jumlah penduduk dapat diverifikasi berdasarkan kolom nomor, pendidikan maupun pekerjaan. Tidak akan ditemukan lagi penduduk ganda, penduduk yang tidak terdata atau pun penduduk gelap.

Menyangkut pelaksanaan E-KTP, diperkirakan, paling lambat Maret atau April mendatang, sudah berlaku efektif di Payakumbuh. Untuk itu, sejak setahun terakhir, Disduk Capil telah menyiapkan SDM dan tekhnologi pendukung untuk hal tersebut. Menurut rencana, alat-alat pendukung untuk kegiatan E-KTP itu, dijadwalkan sampai di Payakumbuh, triwulan pertama 2012 mendatang.

Kadisduk dan Capil Iqbal Bermawi, mengingatkan, agar seluruh warga kota yang masih belum punya KTP atau belum memiliki akta kelahiran, agar sesegeranya mengurus kartu identitas penduduk itu ke kantornya, di Jalan Imam Bonjol Payakumbuh, di Kelurahan Padang Tinggi, Payakumbuh Barat. Warga kota yang datang, bakal dilayani sebaik-baiknya, tanpa dibebankan pembayaran. “Kita akan layani warga kota yang datang sebaik-baiknya,” tegas Iqbal.

Dari hasil pendataan itu, per Juli 2011, jumlah penduduk Payakumbuh, sudah mencapai, 127.805 jiwa, terdiri dari 64.791 laki-laki dan 63.014 perempuan. Rinciannya, Kecamatan Payakumbuh Barat, 49.865 jiwa, meliputi 25.188 laki-laki dan 24.677 perempuan. Di Kecamatan Payakumbuh Utara, 30.809 jiwa (15.616 lk dan 15.193 pr), Kecamatan Payakumbuh Timur, 27.661 jiwa (14.177 lk dan 13.544 pr), Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, 9.531 jiwa (4.830 lk dan 4.701 pr) dan Kecamatan Payakumbuh Selatan, 9.939 (5.040 lk dan 4.899 pr).

Dari total 127.805 jiwa penduduk Payakumbuh, yang berusia di bawah 17 tahun, tercatat 39.281 jiwa (20.351 lk dan 18.930 pr). Kemudian yang berusia 17 tahun sampai 55 tahun, sebanyak 72.618 jiwa (37.033 lk dan 35.585 pr). Berikutnya, penduduk berusia di atas 55 tahun, tercatat 15.906 jiwa (7.407 lk dan 8.499 pr).

Minggu, 18 September 2011

CAMAT MELAMAR JADI WALIKOTA

sumber : Padang Ekspres • Berita Pemerintahan • Jumat, 16/09/2011


FITRIAL BAHRI PILIH GOLKAR.

Camat Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Fitrial Bahri Datuak Bandaro Hitam, resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Payakumbuh dari Partai Golkar. Putra asli Nagari Aitabik itu mendaftar Kamis (15/9), dengan diantar puluhan tokoh dari 8 nagari di Payakumbuh.

“Tokoh-tokoh yang menemani saya mendaftar ke Partai Golkar terdiri alim-ulama, cadiak-pandai, niniak mamak dan bundo kanduang. Selain itu juga ada perwakilan pedagang Pasar Ibuah dan serikat pekerja,” ujar Fitrial Bahri,  dalam jumpa pers selepas pendaftaran di Partai Golkar.

Camat yang memimpin 10 kelurahan, 85 RW, 682 RT, dan 220 ribu penduduk Kebayoran Baru itu mengatakan, Partai Golkar, partai politik pertama yang didatanginya, untuk menyalurkan hak politik sebagai warga negara dan mengakomodir aspirasi masyarakat.

“Kalau Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada kandidat lain, tentu kita akan cari pintu lain. Tapi yang jelas, pilihan nomor satu saya, Partai Golkar,” ucap Fitrial.
Fitrial Bahri termotivasi menjadi bakal calon kepala daerah Payakumbuh, karena ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong program pro-rakyat. Bekas qori terbaik Payakumbuh ini juga bertekad mempercepat pelayanan publik dan melaksanakan pembangunan yang  melibatkan semua komponen.

Sekretaris Partai Golkar Payakumbuh Yendri Bodra Datuak Parmato Alam yang menerima pendaftaran Fitrial Bahri mengatakan, Fitrial Bahri, tokoh ketiga yang secara resmi mengantarkan formulir pendaftar sebagai bakal calon wali kota.

Yendri Bodra D menilai, sosok Fitrial Bahri memimpin Payakumbuh. “Beliau sukses memimpin sebuah  kecamatan yang penduduk dan aktivitas pemerintahannya, lebih besar dan lebih tinggi dari daerah kita. Kendati demikian, Partai Golkar tetap menggelar survey, sebelum menetapkan balon menjadi calon,” ucapnya.

Sebelumnya, telah menyerahkan formulir secara resmi, pemimpin PT Asuransi Bangun Askrida Kalimantan Timur di Samarinda Almaisyar, dan mantan Kapolres Sijunjung, Sumbar, Kapolwil Bone, Sulawasi Selatan, dan Kapolwil Pekalongan, Jawa Tengah Kombes (Purn) Ichlas Yusuf alias Da Bon.

Sementara, empat bakal calon lain yang sebelumnya disebut sudah mendaftar di Partai Golkar, yakni Abdul Malik Manan, Suwandel Muchtar, Maharnis Zul dan Sudirman Rusma, belum mengantarkan kembali formulir yang telah mereka ambil sebelumnya.

“Baru tiga balon yang mengantarkan formulir, empat bakal calon lainnya yang sudah mendaftar, belum mengembalikan formulir,” ujar Yendri Bodra didampingi Khairul Kayo, Mirwan, HW Datuak Rajo Mangkuto, dan sejumlah pengurus Partai Golkar. (frv)

EKSPORTIR RAPHIS PEKANBARU LIRIK PETANI TANAMAN HIAS PAYAKUMBUH

sumber : payakumbuhkota.go.id


Petani tanaman hias jenis bunga raphis di Kota Payakumbuh, bakal menikmati usahanya dalam membudidayakan tanaman hias tersebut. Eksportir bunga raphis dari Pekanbaru, PT Agro Dua Satu Gemilang, menyatakan kesanggupannya untuk menampung seluruh bunga raphis milik pencinta tanaman hias Payakumbuh, guna di ekspor ke Belanda.
 
Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama atau MoU, antara PT Agro Dua Satu Gemilang dengan Kelompok Tanaman Hias Ademas Kelurahan Koto Tangah, Payakumbuh Barat serta Kelompok Mekar dari Kelurahan Padang Alai, Payakumbuh Timur, telah ditandatangani di hadapan Kadis Pertanian Payakumbuh Ir. H. Benny Warlis, dalam acara di pondok kelompok Ademas, Selasa (13/9).
 
Keterangan Kepala Dinas Pertanian Payakumbuh Ir. H. Benny Warlis, MM, di Balaikota Payakumbuh, Jum’at (16/9), dalam perjanjian tersebut disepakati, paling lambat satu tahun ke depan, PT Agro Dua Satu Gemilang, akan mengambil bunga raphis milik kedua kelompok tanaman hias dimaksud. Kedua kelompok, diminta menyiapkan bunga raphis sebanyak 7.000 batang,.
 
Dikatakan, 7.000 batang bunga raphis yang diminta perusahaan tersebut bukanlah sedikit. Karena itu, seluruh anggota kelompok tanaman hias, sejak sekarang diminta untuk intensif membudidayakan bunga dimaksud. Dalam hitung-hitungannya, kalau produksi sudah jalan, diperkirakan petani para pencinta bunga ini bakal mendapat penghasilan Rp2,5 juta per bulan, kata Benny.
 
Dari Kelompok Ademas yang menandatangani MoU itu, Nurnelwati, sedangkan Kelompok Mekar Emyunarti. Sementara, dari pihak eksportir diwakili Tatag. Kedua kelompok, punya lahan tanaman bunga raphis seluas 2 hektar.