Kamis, 22 September 2011

KEGIATAN E-KTP HINDARI PENDUDUK GANDA

Mutasi penduduk dari berbagai kota/kabupaten lainnya di Tanah Air ke Payakumbuh, setahun terakhir, terbilang cukup tinggi, tercatat 10.805 jiwa. Padahal, saat dilakukan sensus penduduk (SP), Mei 2010, penduduk kota ini mendekati 117.000 jiwa. Pendataan penduduk yang terus dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk Capil) Payakumbuh sebelum E-KTP diberlakukan awal tahun 2012, mencatat penduduk Payakumbuh, per Juli 2011 berjumlah 127.805 jiwa.

Loncatan penduduk Payakumbuh lebih kurang 10.805 jiwa itu, dari angka kelahiran hanya berjumlah sekitar 5.500 jiwa. Sisanya, adalah mereka yang urban ke kota ini. Mereka berdatangan dari berbagai kota/kabupaten sejumlah provinsi. Sepanjang Januari hingga Juli 2011, angka kelahiran yang terdata 3.241 jiwa, terdiri dari 1697 laki-laki dan l.544 perempuan.

Tingginya angka urban ke Payakumbuh, cerminan orang senang berdomisili dan mencari nafkah di kota ini. Di antara pemicunya, kehadiran perguruan tinggi negeri, Unand Multi Kampus dan perguruan tinggi swasta lainnya, bagaikan magnit tersendiri bagi orang untuk datang ke Kota Batiah. Selain itu, pemilik modal besar merasa aman dan nyaman mengembangkan usahanya di kota ini. Payakumbuh tak obahnya seperti gula, kian diserbu semut.

Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH didampingi Kepala Disduk dan Capil Drs. Iqbal Bermawi, di Balaikota di Bukik Sibaluik, Kamis (22/9), menjelaskan, kebijakan Kementerian Dalam Negeri membangun E-KTP, dinilai langkah tepat untuk melakukan pendataan kependudukan secara tepat dan benar diseluruh kelurahan.

Akurasi penduduk, makin bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Lewat E-KTP, jumlah penduduk dapat diverifikasi berdasarkan kolom nomor, pendidikan maupun pekerjaan. Tidak akan ditemukan lagi penduduk ganda, penduduk yang tidak terdata atau pun penduduk gelap.

Menyangkut pelaksanaan E-KTP, diperkirakan, paling lambat Maret atau April mendatang, sudah berlaku efektif di Payakumbuh. Untuk itu, sejak setahun terakhir, Disduk Capil telah menyiapkan SDM dan tekhnologi pendukung untuk hal tersebut. Menurut rencana, alat-alat pendukung untuk kegiatan E-KTP itu, dijadwalkan sampai di Payakumbuh, triwulan pertama 2012 mendatang.

Kadisduk dan Capil Iqbal Bermawi, mengingatkan, agar seluruh warga kota yang masih belum punya KTP atau belum memiliki akta kelahiran, agar sesegeranya mengurus kartu identitas penduduk itu ke kantornya, di Jalan Imam Bonjol Payakumbuh, di Kelurahan Padang Tinggi, Payakumbuh Barat. Warga kota yang datang, bakal dilayani sebaik-baiknya, tanpa dibebankan pembayaran. “Kita akan layani warga kota yang datang sebaik-baiknya,” tegas Iqbal.

Dari hasil pendataan itu, per Juli 2011, jumlah penduduk Payakumbuh, sudah mencapai, 127.805 jiwa, terdiri dari 64.791 laki-laki dan 63.014 perempuan. Rinciannya, Kecamatan Payakumbuh Barat, 49.865 jiwa, meliputi 25.188 laki-laki dan 24.677 perempuan. Di Kecamatan Payakumbuh Utara, 30.809 jiwa (15.616 lk dan 15.193 pr), Kecamatan Payakumbuh Timur, 27.661 jiwa (14.177 lk dan 13.544 pr), Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, 9.531 jiwa (4.830 lk dan 4.701 pr) dan Kecamatan Payakumbuh Selatan, 9.939 (5.040 lk dan 4.899 pr).

Dari total 127.805 jiwa penduduk Payakumbuh, yang berusia di bawah 17 tahun, tercatat 39.281 jiwa (20.351 lk dan 18.930 pr). Kemudian yang berusia 17 tahun sampai 55 tahun, sebanyak 72.618 jiwa (37.033 lk dan 35.585 pr). Berikutnya, penduduk berusia di atas 55 tahun, tercatat 15.906 jiwa (7.407 lk dan 8.499 pr).

Minggu, 18 September 2011

CAMAT MELAMAR JADI WALIKOTA

sumber : Padang Ekspres • Berita Pemerintahan • Jumat, 16/09/2011


FITRIAL BAHRI PILIH GOLKAR.

Camat Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Fitrial Bahri Datuak Bandaro Hitam, resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Payakumbuh dari Partai Golkar. Putra asli Nagari Aitabik itu mendaftar Kamis (15/9), dengan diantar puluhan tokoh dari 8 nagari di Payakumbuh.

“Tokoh-tokoh yang menemani saya mendaftar ke Partai Golkar terdiri alim-ulama, cadiak-pandai, niniak mamak dan bundo kanduang. Selain itu juga ada perwakilan pedagang Pasar Ibuah dan serikat pekerja,” ujar Fitrial Bahri,  dalam jumpa pers selepas pendaftaran di Partai Golkar.

Camat yang memimpin 10 kelurahan, 85 RW, 682 RT, dan 220 ribu penduduk Kebayoran Baru itu mengatakan, Partai Golkar, partai politik pertama yang didatanginya, untuk menyalurkan hak politik sebagai warga negara dan mengakomodir aspirasi masyarakat.

“Kalau Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada kandidat lain, tentu kita akan cari pintu lain. Tapi yang jelas, pilihan nomor satu saya, Partai Golkar,” ucap Fitrial.
Fitrial Bahri termotivasi menjadi bakal calon kepala daerah Payakumbuh, karena ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong program pro-rakyat. Bekas qori terbaik Payakumbuh ini juga bertekad mempercepat pelayanan publik dan melaksanakan pembangunan yang  melibatkan semua komponen.

Sekretaris Partai Golkar Payakumbuh Yendri Bodra Datuak Parmato Alam yang menerima pendaftaran Fitrial Bahri mengatakan, Fitrial Bahri, tokoh ketiga yang secara resmi mengantarkan formulir pendaftar sebagai bakal calon wali kota.

Yendri Bodra D menilai, sosok Fitrial Bahri memimpin Payakumbuh. “Beliau sukses memimpin sebuah  kecamatan yang penduduk dan aktivitas pemerintahannya, lebih besar dan lebih tinggi dari daerah kita. Kendati demikian, Partai Golkar tetap menggelar survey, sebelum menetapkan balon menjadi calon,” ucapnya.

Sebelumnya, telah menyerahkan formulir secara resmi, pemimpin PT Asuransi Bangun Askrida Kalimantan Timur di Samarinda Almaisyar, dan mantan Kapolres Sijunjung, Sumbar, Kapolwil Bone, Sulawasi Selatan, dan Kapolwil Pekalongan, Jawa Tengah Kombes (Purn) Ichlas Yusuf alias Da Bon.

Sementara, empat bakal calon lain yang sebelumnya disebut sudah mendaftar di Partai Golkar, yakni Abdul Malik Manan, Suwandel Muchtar, Maharnis Zul dan Sudirman Rusma, belum mengantarkan kembali formulir yang telah mereka ambil sebelumnya.

“Baru tiga balon yang mengantarkan formulir, empat bakal calon lainnya yang sudah mendaftar, belum mengembalikan formulir,” ujar Yendri Bodra didampingi Khairul Kayo, Mirwan, HW Datuak Rajo Mangkuto, dan sejumlah pengurus Partai Golkar. (frv)

EKSPORTIR RAPHIS PEKANBARU LIRIK PETANI TANAMAN HIAS PAYAKUMBUH

sumber : payakumbuhkota.go.id


Petani tanaman hias jenis bunga raphis di Kota Payakumbuh, bakal menikmati usahanya dalam membudidayakan tanaman hias tersebut. Eksportir bunga raphis dari Pekanbaru, PT Agro Dua Satu Gemilang, menyatakan kesanggupannya untuk menampung seluruh bunga raphis milik pencinta tanaman hias Payakumbuh, guna di ekspor ke Belanda.
 
Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama atau MoU, antara PT Agro Dua Satu Gemilang dengan Kelompok Tanaman Hias Ademas Kelurahan Koto Tangah, Payakumbuh Barat serta Kelompok Mekar dari Kelurahan Padang Alai, Payakumbuh Timur, telah ditandatangani di hadapan Kadis Pertanian Payakumbuh Ir. H. Benny Warlis, dalam acara di pondok kelompok Ademas, Selasa (13/9).
 
Keterangan Kepala Dinas Pertanian Payakumbuh Ir. H. Benny Warlis, MM, di Balaikota Payakumbuh, Jum’at (16/9), dalam perjanjian tersebut disepakati, paling lambat satu tahun ke depan, PT Agro Dua Satu Gemilang, akan mengambil bunga raphis milik kedua kelompok tanaman hias dimaksud. Kedua kelompok, diminta menyiapkan bunga raphis sebanyak 7.000 batang,.
 
Dikatakan, 7.000 batang bunga raphis yang diminta perusahaan tersebut bukanlah sedikit. Karena itu, seluruh anggota kelompok tanaman hias, sejak sekarang diminta untuk intensif membudidayakan bunga dimaksud. Dalam hitung-hitungannya, kalau produksi sudah jalan, diperkirakan petani para pencinta bunga ini bakal mendapat penghasilan Rp2,5 juta per bulan, kata Benny.
 
Dari Kelompok Ademas yang menandatangani MoU itu, Nurnelwati, sedangkan Kelompok Mekar Emyunarti. Sementara, dari pihak eksportir diwakili Tatag. Kedua kelompok, punya lahan tanaman bunga raphis seluas 2 hektar.

Rabu, 14 September 2011

Korban Puting Beliung Terus Bertambah

sumber : Padang Ekspres • Berita Peristiwa • Selasa, 13/09/2011


Pengurus Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat Payakumbuh, sama-sama menyalurkan bantuan untuk korban bencana puting-beliung di Kecamatan Payakumbuh Timur, Senin (12/9). Siapa mau menyusul?

Bantuan dari PAN diantar ketuanya Chandra Setipon bersama sekretaris Masrul Malik, wakil ketua Desfen Alweri dan Daryono, wakil sekretaris Ismail MY dan Syafrudin, serta anggota Fraksi PAN asal Payobasuang, Hurisna Jamhur.

Selain itu juga hadir empat ketua dewan pimpinan cabang PAN. Mereka, Edwin Rozario dan Bambang Safari (Payakumbuh Timur), Alnoferi Datuak Rajo Mangkuto (Payakumbuh Utara),  M Yusuf (Lamposi Tigo Nagari), dan Bobby K Busra (Payakumbuh Barat).

“PAN prihatin dengan musibah hujan es disertai angin puting-beliung yang terjadi pada 5 kelurahan di Payakumbuh Timur. Makanya, Ketua DPW PAN Sumbar M Asli Chaidir, langsung meminta kami menyerahkan bantuan Rp5 juta,” ujar Chandra.

Adapun bantuan dari Partai Demokrat Payakumbuh, diserahkan ketuanya Wilman Singkuan Datuak Parpatiah, bersama kader Partai Demokrat di DPRD  Efri “Abang” dan Syaiful Anwar.

Di samping mereka juga datang sejumlah pengurus Partai Demokrat. Di antaranya, Aswita, Neneng Suryati Ningsih, Djasnimar Djuragan Model, Novi Metrina, Riri Wilson, dan Djun Ja’afar.

“DPC Partai Demokrat prihatin dan peduli, dengan musibah puting-beliung. Setelah berkoordinasi dengan ketua DPD Partai Demokrat terpilih Pak Josrizal Zain dan fraksi Partai Demokrat DPRD Sumbar, kami sepakat menyerahkan bantuan Rp5 juta,” ujar Wilman.

Selain itu, juga datang bantuan dari anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD. Awalnya, fraksi membantu Rp1,5 juta. Namun saat penyerahan, Wilman mengeluarkan kocek dari sakunya Rp1 juta, sehingga menjadi Rp2,45 juta.

Dengan demikian,  total bantuan dari Partai Demokrat Payakumbuh menjadi Rp7,5 juta. “Ini baru tahap awal. Setelah ini, DPD dan DPP Partai Demokrat Sumbar bisa jadi juga menyerahkan bantuan untuk korban puting-beliung,” kata Wilman.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Payobasuang Wirianto Datuak Paduko Basa Marajo yang mewakili korban puting-beliung mengapresiasi kepedulian PAN dan Partai Demokrat.

“PAN dan Partai Demokrat, pihak pertama yang menyerahkan bantuan berupa uang, untuk puting-beliung. KAN Payobasuang salut dengan kepedulian kedua partai politik ini,” ujar Wirianto yang juga pengurus KONI Limapuluh Kota.

Camat Payakumbuh Timur Dafrul Pasi saat menerima bantuan juga menyampaikan terima kasih. Menurut Dafrul Pasi, kerugian akibat hujan es disertai puting-beliung di wilayahnya, kini terus bertambah.

“Jika sebelumnya bangunan yang rusak akibat puting-beliung baru mencapai 108 unit, maka kini menjadi 128 unit bangunan. Rinciannya, rumah 97 unit, pondok batu-bata 9 unit, bengkel 3 unit, ricemilling 2 unit, kandang ayam potong 2 unit, dan pabrik kertas telur 1 unit,” jelasnya.

Kepala Dinsosnakertrans Payakumbuh Adrian yang hadir saat penyerahan bantuan mengatakan, pihaknya juga telah menerima bantuan tanggap darurat dari BPBD Sumbar.

Sedangkan nilai kerugian akibat puting-beliung masih dalam pendataan Dinas PU Payakumbuh. “Karena kita tak punya kompetensi, maka pendataaan rumah rusak akibat puting beliung dilakukan Dinas PU. Kita masih menunggu,” ujar Dafrul. (***)

18 PEJABAT PEMKO DILANTIK

sumber : Padang Ekspres • Berita Pemerintahan • Rabu, 14/09/2011


Pasangan kepala daerah Payakumbuh Josrizal Zain-Syamsul Bahri atau populer dengan sebutan Joss, melantik 18 pejabat di Balai Kota Bukiksibaluik, Selasa (13/9) pagi. Mereka yang dilantik terdiri dari 4 pejabat eselon II, tiga pejabat eselon III, dan sepuluh eselon IV.

Pejabat eselon II yang dilantik adalah Adrian sebagai Kadis Sosnakertrans, Indra Syofyan sebagai Kadiskop UKM dan Perindag, Yummardius sebagai staf wali kota bidang hukum dan poltik, serta Hendri sebagai staf ahli walikota bidang pemerintahan.

Sedangkan pejabat eselon III yang dilantik adalah Dafrul Pasi sebagai Kabag Adum, Syamsurial sebagai Kakan Lingkungan Hidup, Refdinal sebagai Sekretaris Dinas PU, dan Onwilson Wendendi sebagai Kabid Fisik dan Prasarana (selengkapnya lihat grafis).

Josrizal berharap, 18 pejabat yang dilantik, diharapkan membawa perubahan kinerja, sesuai keinginan masyarakat. “Mereka juga kita minta menyesuaikan diri dan segera memacu kinerja, untuk kemajuan Payakumbuh,” ujarnya.

Selepas melantik pejabat Josrizal menghubungi Padang Ekspres. Ketua Partai Demokrat Sumbar itu memastikan, tidak ada pejabat yang nonjob atau mengalami penurunan jabatan di Payakumbuh. “Dalam menentukan pejabat, kita memang berbeda dengan daerah lain. Kita tidak ingin, ada pejabat yang nonjob, tanpa pertimbangan jelas,” ucapnya.

Josrizal juga meyakini, perencanaan pengembangan karier pegawai di Payakumbuh lebih jelas. Di Payakumbuh, Majelis Pertimbangan PNS di bawah pimpinan Sekko Irwandi, benar-benar bekerja dalam menilai atau mengontrol pegawai dan pejabat. Sehingga dengan demikian, tidak banyak pejabat yang menjadi korban dalam setiap kali mutasi.

“Kita berani menjamin, di Payakumbuh tidak ada pejabat yang demosion (turun pangkat). Sebab suka atau tidak, kita menyadari, jabatan merupakan kehormatan dan harga diri bagai pegawai. Kepala daerah memang diberi kewenangan, tapi tak boleh sewenang-wenang,” tegas Josrizal.

Terhadap staf ahli yang dilantik, Josrizal memastikan dirinya bukan memarkirkan pejabat bersangkutan. Sebaliknya, staf ahli yang kini berjumlah tiga orang, pejabat pilihan yang dinilai punya kemampuan khusus, terutama dalam soal-soal pengambilan kebijakan yang begitu krusial.

“Staf ahli benar-benar kita perlukan, untuk membantu tugas-tugas kepala daerah dalam pengembilan kebijakan, sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Jadi, jangan ada pula yang mengira, staf ahli adalah jabatan parkiran,” tukasnya. (frv)

TIM PENILAI KOTA SEHAT PUSAT DI PAYAKUMBUH

sumber : payakumbuhkota.go.id


Tim Penilai Kota Sehat Pusat dari Jakarta, Rabu dan Kamis (13-14/9) berada di Kota Payakumbuh. Tim berjumlah tiga personil, staf Kementerian Kesehatan RI, Nanang Besmanto, Budi Santosa dan Basri serta didampingi Santi Laria dari Bangda provinsi itu, bakal menentukan, apakah Kota Payakumbuh mampu merebut gelar Kota Sehat Swastisaba Wistara atau tingkat Pengembangan tahun 2011, seperti pernah diraih kota ini, tahun 2009.

Pasangan Walikota H. Josrizal Zain dan Wawako H. Syamsul Bahri, jauh hari sudah mewanti-wanti jajaran Dinas Kesehatan beserta seluruh stakholder, agar mampu mempertahankan gelar bergengsi tersebut. “Gelar Kota Sehat Swastisaba Wistara kedua harus menjadi milik Kota Batiah, sebagai bukti prilaku hidup sehat di tengah masyarakat, benar-benar telah membudaya,” ingat Josrizal.

Di Payakumbuh, tim meninjau kondisi pasar tradisional, di Pasar Ibuh. Pasar Sehat kebanggaan warga Luak Limopuluah ini, diakui tim penilai, sebuah pasar tradisional yang sudah terkelola baik dan tampak bersih dan sehat. “Kita minta pemko mempertahankan dan meningkatkan ketertiban, kebersihan dan keindahan Pasar Ibuh terus menerus. Sehingga, warga yang datang, terasa nyaman, bagaikan berbelanja pada pasar modern, seperti plaza atau mal,” ucap salah seorang tim penilai, Budi Santosa.

Selain berkunjung ke Pasar Ibuh, setelah bertatap muka dengan Wakil Walikota H. Syamsul Bahri, Sekdako H. Irwandi, Asisten I Drs. Richard Moesa, Asisten II Ir. H. Yanuar, pimpinan SKPD terkait dan jajaran Dinkes serta Forum Kota Sehat, tim berkunjung ke peternakan dan prosesi pengeringan ikan lele kering di Kelurahan Talang, Payakumbuh Barat.

Setelah itu, tim juga berkunjung ke Sub Terminal Agrobisnis (STA) Kotopanjang Lampasi, biogas Kelompok Ternak Tepian Agam di Koto Baru Payobasung dan STA Baliak Mayang di Padang Alai, Bank Sampah SDN 66 Labuh Baru, Forum Kota Sehat Kecamatan Payakumbuh Timur di Balai Batimah Tiakar, Kelurahan Sehat berbasis masyarakat di Koto Tuo, Payakumbuh Selatan.

Tim mengakhiri kunjungan di Kelurahan Padang Tiakar Hilir, Payakumbuh Timur, melihat seluruh kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti kelompok Posyandu, kelompok pengajian Yasin, Lansia dan seluruh anggota forum kota sehat yang selama ini komit dengan Kota Sehat. Selama melakukan kunjungan di lapangan, didampingi Wawako Syamsul Bahri dan Kadinkes dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS, tim tampak puas dengan usaha pemko membudayakan hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat, dengan berbagai program terpadu dan dan dukungan dana yang cukup memadai.

“Kami tim penilai, memberikan apresiasi yang tinggi buat pemko, jajaran Dinkes serta seluruh warga kota, dalam membudayakan hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat. Payakumbuh sebagai Kota Sehat, pantas diteladani kota/kabupaten lainnya di Tanah Air,” tegas Nanang Besmanto disela-sela kunjungannya di lapangan.

Wawako Syamsul Bahri, dalam acara di aula balaikota, sebelumnya mengekpose program Kota Sehat Payakumbuh yang telah dilakukan sejak tahun 2004 lalu. Payakumbuh punya visi, mewujudkan Payakumbuh sebagai Kota Sehat dan Mandiri, didukung SDM berkualitas, beriman dan bertaqwa. Visi tersebut dijabarkan dengan program-program terpadu pada sejumlah SKPD, tegasnya.

Di Sumatera Barat, menurut Merry, baru Payakumbuh yang sukses merebut Kota Sehat Swastisaba Wistara (pengembangan), merupakan gelar tertinggi dalam penilaian Kota Sehat, setelah tingkat pemantapan dan pembinaan. Sementara di Indonesia, baru empat kota yang meraih tingkat pengembangan bersama Payakumbuh. Tiga daerah lainnya, yaitu Kota Palopo (Sulsesl), Lumajang (Jatim) dan Yogyakarta (DI Yogyakarta).

Jumat, 09 September 2011

Survei CNN: Rendang Terlezat di Dunia

sumber : Padang Ekspres • Jumat, 09/09/2011


Dua hidangan khas Indonesia, rendang dan nasi goreng, untuk saat ini masuk jajaran teratas daftar makanan paling lezat di dunia. Ini berdasarkan survei para pemerhati stasiun berita CNN, yang dimuat di laman CNNGo.

Survei itu dihimpun melalui akun CNN di laman jejaring sosial Facebook. Kepopuleran rendang, yang ada di urutan pertama, disusul nasi goreng mengalahkan Massaman curry asal Thailand yang sebelumnya ditasbihkan jadi makanan paling enak di muka bumi.

Fakta ini juga diamini awak CNN. ”Setelah menjaring lebih dari 35.000 suara, makanan paling enak di dunia bukan Massaman curry, yang kami sarankan. Tapi, hidangan daging berbumbu yang pedas dari Sumatera Barat,” demikian hasil survei yang dimuat situs CNN, 7 September 2011.
Makanan asal Indonesia lainnya, sate juga masuk dalam daftar di urutan 14. Meski menjadi raja, jumlah makanan Indonesia kalah dengan asal Thailand. (jpnn)

WHO BAKAL BANTU PEDAGANG KULINER

sumber : padangekspres.co.id   Berita Kesehatan • Sabtu, 06/08/2011


Organisasi kesehatan dunia atau lebih dikenal dengan sebutan World Health Organization alias WHO, prihatin melihat kondisi gerobak dan tenda yang dipakai para pedagang kaki lima di pasar Payakumbuh.

Bersama Kemenkes RI, WHO meminta pemko Payakumbuh mengajukan proposal, pembuatan gerobak dan tenda seragam untuk pedagang kaki lima. “WHO minta, sebelum Lebaran proposal itu sudah sampai di Jakarta,” kata Kadis Kesehatan Payakumbuh Merry Yuliesday kepada wartawan, Jumat (5/8).

Merry mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan dan  Dinas PU Payakumbuh, untuk menyusun perencanaan teknis, guna memenuhi permintaan  WHO dan Kemenkes, di bawah koordinator Asisten II Setdako Yanuar.

Menurut Merry, setelah staf WHO dan Kemenkes beberapa kali berkunjung ke kota itu,  direkomendasi kedua badan kesehatan itu, kuliner malam Payakumbuh  salah satu pusat jajanan serba ada terbaik di Asia Tenggara. “Tinggal lagi, bagaimana menata pedagang, agar mempunyai  fasilitas gerobak dan tenda buat pengunjung yang lebih  indah. Tidak serabutan seperti sekarang ini, beragam antara satu pedagang dengan pedagang lainnya,” ujar Merry Yuliesday.

Masih terkait dengan kuliner malam Payakumbuh, Wagub Sumbar Muslim Kasim ketika berkunjung  Rabu (3/8) malam, sempat menikmati sejumlah menu yang dijual pedagang. Meski sempat terganggu anak punk, namun Muslim cukup menikmati menu pedagang.

Wawako Syamsul  Bahri dan Sekko Irwandi, juga berharap,  agar  pemprov ikut memberikan bantuan dalam penataan kuliner di kota ini. Pasalnya, WHO dan Kemenkes RI, baru menjanjikan sepuluh dari 300-an  pedagang  yang akan  diberi bantuan. (frv)

NAZAR DIPECAT AKTIFIS BOTAK MASSAL

sumber : vivanews.com



Sembilan aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak) melakukan aksi cukur rambut sampai plontos di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sembilan tokoh yang digunduli yakni, Fadjroel Rahman (Aktivis Kompak), Guru Besar FISIP Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tamanggola, KH Maman (Ulama), Dwi Pudjo Soekatmo (pelukis), Ridwan, Firman Abadi (Slankers Indonesia), Pingit Widodo, Iwan Piliang (aktivis media sosial) dan Doto Miharto (Budayawan).

Aksi tersebut dilakukan untuk merealisasikan 'nadzar' (janji) aktivis tersebut yang akan menggunduli rambutnya jika Nazaruddin sudah diberhentikan dari Partai Demokrat dan berhasil dipulangkan ke Indonesia. Sekaligus, sebagai upaya untuk mengingatkan KPK untuk menuntaskan kasus Nazaruddin.

"Sesudah dicukur rambut bisa tumbuh lagi. Jadi disini (KPK), jangan sampai dari botak sampai tumbuh lagi, kasus Nazaruddin belum selesai," kata orator yang juga Pengamat Komunikasi Politik UI, Effendy Ghazali di Kantor KPK, Jakarta, Jum'at, 9 September 2011.

Selain itu, kata Effendy, aksi ini juga dalam rangka memperingati hari lahir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang jatuh pada tanggal 9 September ini.

Rambut hasil cukuran para aktivis itu nantinya akan dikirim sebagai kado untuk SBY.

Effendy mengatakan, ada sekitar 99 orang yang sudah mendaftar untuk melakukan aksi cukur rambut tersebut, akan tetapi untuk aksi pada hari ini hanya sembilan orang yang akan dicukur.

"Pertama kita akan mulai mencukur dari atas tengah dengan harapan penanganan kasus oleh KPK dimulai elit. Kemudian, langsung dihabiskan ke belakang seperti jalan tol dengan harapan kasus ditangani secara tuntas tanpa halangan," kata Thamrin yang ditunjuk pertama mencukur rambut Fadjroel Rachman. (eh)

Rabu, 07 September 2011

Pekan Budaya Sumbar Bakal Dibuka Jero Wacik

sumber : http://payakumbuhkota.go.id/  07 September 2011


Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik, direncanakan bakal hadir di Payakumbuh, untuk membuka Pekan Budaya Sumatera Barat, Minggu (11/9). Selama sepakan, hingga 17 September mendatang, Kota Batiah akan menjadi pusat perhatian warga Sumatera Barat dan para perantau. Selama sepekan itu, berbagai ragam budaya dan iven penunjang lainnya akan ditampilkan di pusat kegiatan, di GOR Kubu Gadang Payakumbuh. Dalam acara pembukaan ini, juga akan hadir sejumlah tokoh perantau Minang, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno serta petinggi Sumbar lainnya.

Walikota Payakumbuh H. Josrizal Zain dan Wakil Walikota H. Syamsul Bahri, meminta panitia lokal, terlibat aktif menyiapkan iven kebanggaan warga Ranah Minang ini. Meski alek ini merupakan tanggung jawab Pemrop Sumatera Barat, tapi seluruh jajaran pemko harus punya rasa memiliki untuk menyukseskan Pekan Budaya tersebut. “Kita harus memberikan yang terbaik kepada seluruh peserta dan tamu yang datang ke Payakumbuh,” tegas walikota.

Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH, ketika memimpin rapat persiapan Pekan Budaya dengan panitia provinsi di Balaikota Payakumbuh, Selasa (6/9), mengatakan, peresmian Pekan Budaya itu tetap akan dilakukan Menteri Jero Wacik. “Hingga sekarang, masih tetap Menteri Budaya Pariwisata Jero Wacik yang akan meresmikannya,” ucap Sekdako.

Sekdako mengajak warga kota untuk menyukseskan kegiatan Pekan Budaya itu, dengan memberikan pelayanan yang baik kepada peserta dan tamu yang datang. Keramahtamahan warga, bakal berdampak positif terhadap dunia pariwisata Payakumbuh ke depan. “Kita lihatkan, warga Payakumbuh adalah warga yang berbudaya Minangkabau,” ucapnya.

Pembukaan Pekan Budaya akan dimeriahkan dengan pawai budaya, yang akan dirancang lebih meriah. Seluruh daerah di Ranah Bundo Kanduang ini, akan menampilkan selmua budaya yang dimiliki. Warga Luak Limo Puluah serta tamu yang datang ke Payakumbuh, bakal menikmati dan terhibur melihat barisan pawai budaya, sebagai cerminan budaya Minangkabau. Rute pawai tersebut, direncanakan, bergerak dari GOR Kubu Gadang menuju Labuh Basilang, Jalan A.Yani, Jalan Sudirman, dan finis di simpang Benteng.

Di tempat terpisah Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh, Drs. Rida Ananda, mengatakan, persiapan pekan budaya tersebut, sudah dimulai dengan pemasangan tenda buat peserta pameran di Kubu Gadang, sejak Senin kemarin. Payakumbuh sebagai tuan rumah, dikatakan, juga sudah menyiapkan tim kesenian dan budaya, guna menghadapi berbagai iven yang akan dilaksanakan.

Lokasi Pekan Budaya Sumbar itu, terpusat di GOR Kubu Gadang. Sejumlah iven yang akan diadakan, dalam rangka memeriahkan pekan budaya, yaitu pameran budaya, pameran seni rupa, pameran produk unggulan daerah yang berbau dengan budaya. Kegiatan lainnya, berupa festival saluang, randai, gamad, gambus serta kesenian tradisional lainnya. Berikutnya, lomba-lomba pakaian adat, tari kreasi minang, baju kurung dan cedas cermat budaya. 


http://payakumbuhtimur.blogspot.com/  
http://payakumbuhutara.blogspot.com/  
http://payakumbuhselatan.blogspot.com/ 

PAWAI BENDI WARNAI PEMBUKAAN PEKAN BUDAYA SUMBAR

sumber : http://payakumbuhkota.go.id/ 07/09/2011


Sedikitnya, 50-an bendi akan menghiasi pawai budaya dalam rangka menyemarakkan pembukaan Pekan Budaya Sumatera Barat 2012, di Payakumbuh, Minggu (11/9). Bendi-bendi yang terlibat, akan disolek atau dihiasi seindah-indahnya. Pawai Budaya, diikuti 19 kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Payakumbuh, diwakili anak nagari Koto nan Ampek, Kecamatan Payakumbuh Barat. 

Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH didampingi Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Drs. Rida Ananda, menginformasikan, Rabu (7/9), rute pawai budaya yang semula direncanakan menyusuri jalan utama di pusat kota, disepakati dengan pihak provinsi, hanya mengitari ruas jalan disekitar GOR Kubu Gadang Payakumbuh. 
Barisan pawai star dari dalam lapangan Kubu Gadang, selanjutnya melewati panggung kehormatan di depan Dinas Sosial Kubu Gadang Payakumbuh, terus bergerak menuju Jalan Rky. Rasuna Said menuju Simpang Labuh Basilang, kemudian berbelok ke Jalan Rambutan atau ke Labuah Sampik, dan kembali finis di dalam lapangan pacuan kuda Kubu Gadang. Pawai akan bergerak, sekitar pukul 15.00. 
Anak Nagari Koto nan Ampek, seperti dilaporkan koordinator pawai Muharnis Zul, S.Pd, akan menampilkan prosesi baralek kawin kabuang batang. Tercatat 40 anak nagari Koto nan Ampek, bakal terlibat dalam pawai budaya tersebut. Sebagai gambaran, baralek kabuang batang, di hari pertama marapulai memakai saluak dan anak daro memakai suntiang. Di hari kedua, marapulai memakai jas dan anak daro memakai selayar. 
Sementara itu, kabupaten dan kota lainnya, juga akan menggambarkan budaya daerah setempat, di antaranya menampilkan budaya turun mandi anak, khitanan, aqiqah, perkawinan serta budaya tradisional lainnya. “Pokoknya, iven pawai budaya tersebut, akan menggambarkan tradisi kehidupan masyarakat Minangkabau. 


http://payakumbuhselatan.blogspot.com/  
http://payakumbuhutara.blogspot.com/  
http://payakumbuhtimur.blogspot.com/