Sabtu, 12 November 2011

Tokoh Pemuda Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Pimpin KNPI Payakumbuh




Tokoh pemuda Kecamatan Lamposi Tigo Nagari Muhammad Budi Ananda, akhirnya terpilih sebagai Ketua KNPI Payakumbuh periode 2011-2015. Karyawan BPRS Almakmur itu terpilih dalam Musda yang berakhir Kamis (3/11) dini hari.

Budi terpilih setelah 25 pemegang hak suara dalam Musda ke-X KNPI Payakumbuh, menyepakati pemilihan ketua digelar dengan sistem pemungutan suara. Dengan sistem tersebut, Budi memperoleh 12 suara.

Sedangkan dua kompetitornya, yakni anggota DPRD Payakumbuh Adi Suryatama dan anggota KPU Hetta Membayu, sama-sama memperoleh 6 suara.

Sedangkan satu suara lainnya, dinyatakan abstain.
Selepas pemilihan ketua, ketiga calon saling berpelukan, menandakan kedewasan mereka dalam berdemokrasi. “Saya menerima hasil pemilihan ini, selamat untuk Budi,” kata Hetta.

JAMUR PERAMBAHAN TEMBUS PASAR MODEREN

 
Produksi jamur tiram kaum ibu di Kelurahan Parambahan, Kecamatan Lamposi Tigo Nagori (Latina), Kota Payakumbuh, sudah merambah sejumlah Plaza di Padang dan Payakumbuh.

Kemampuan produksi 75 Kg/hari, belum mampu memenuhi permintaan pasar yang mencapai 500 Kg/hari. Semangat kaum hawa Parambahan membudidayakan jamur tiram, memberikan kontribusi  positif terhadap peningkatan ekonomi keluarga sejumlah warga setempat.

Sukses kaum ibu Kelurahan Parambahan itu, mengantarkan mereka juara pertama tingkat kota dalam Lomba P2WKSS (Peningkatan Peranan  Wanita Keluarga Sehat Sejahtera) 2011.

Untuk selanjutnya, mewakili Payakumbuh ke lomba yang sama  tingkat Sumatera Barat.  Tim penilai provinsi, berjumlah 6 orang, dipimpin Fatmawati, SH,  melakukan penilaian ke Parambahan,  Rabu (9/11), sore.

Jumat, 11 November 2011

KECAMATAN LAMPOSI TIGO NAGORI KECIPRAT Rp 40 Miliar


Sepanjang tahun 2011, Kecamatan Lamposi Tigo Nagari keciprat pembangunan infrastruktur jalan, drainase, dan irigasi senilai hampir Rp 40 miliar. Angka ini dinilai anggota DPRD dari Partai Bulan Bintang Syafrizal, 38, cukup fantastis.

”Makanya, mewakili warga Lamposi Tigo Nagari, kami berterima kasih kepada Pemprov Sumbar,  Pemko Payakumbuh, dan DPRD Sumbar atas kebijakan pembangunan dan penggangaran tahun 2011,” kata Syafrizal, Senin (31/10) lalu.

Syafrizal menjelaskan, anggaran sekitar Rp 40 miliar untuk Lamposi, digunakan untuk aspal jalan Seruni-Padangsikabu sepanjang 600 meter, aspal jalan Palam Parambahan sepanjang 1 kilometer, dan cor jalan menuju Kantor Lurah Kotopanjang sepanjang 400 meter.
Kemudian, aspal jalan perumahan Padang Sikabu (300 meter), aspal jalan Sawahpadang-Padangsikabu (300 meter), cor jalan lapangan bola Gasper Parambahan (500 meter), dan lapen jalan lingkung depan Masjid Al-Ikhsan Koto Panjang Dalam (200 meter).

”Selain itu juga dibangun drainase Jalan Minangkabau, Sungaidurian sepanjang 400 meter, gedung BKB di kantor camat, serta irigasi, kolam ikan, bibit, dan Sub Terminal Agriisnuis di Koto Panjang Dalam,” beber Syafrizal.

Politisi muda ini menambahkan, dana sekitar Rp 40 miliar yang masuk ke Lamposi Tigo Nagari, diarahkan pula untuk rehab irigasi pertanian. Khusus rehabilitasi irigasi ini, anggarannya paling besar mencapai Rp 26 miliar, dikerjakan dengan sistem tahun jamak.

Rehabilitasi irigasi menggunakan APBD Sumbar dan pelaksananya PT Nindya Karya. Ini adalah aspirasi anggota DPRD Sumbar, Supardi, Dedrizal, Ilson Cong, Yulman Hadi, Leonardi Harmainy dan kawan-kawan. ”Selain untuk jalan, drainase dan irigasi, anggaran yang masuk ke Lamposi juga diterima SD, MIN, MAN, MTI STAIDA, Gapoktan, LKMA, guru TPA, TPSA, MDA, dan garin masjid. Makanya, kami sangat bersyukur atas perhatian pemko,” kata Syafrizal.

Untuk tahun 2012, warga mengusulkan pembangunan Jalan Punai-Parik Muko Aia dan jalan Kaktus Kopay. Kemudian, juga diusulkan pembangunan Dam Batang pulau untuk antisipasi banjir dan pembangunan drainase Jalan Tan Malaka, M Nasroen, Minangkabau, Rasyid Taher, dan Jalan Siti Manggopoh.

Kamis, 22 September 2011

KEGIATAN E-KTP HINDARI PENDUDUK GANDA

Mutasi penduduk dari berbagai kota/kabupaten lainnya di Tanah Air ke Payakumbuh, setahun terakhir, terbilang cukup tinggi, tercatat 10.805 jiwa. Padahal, saat dilakukan sensus penduduk (SP), Mei 2010, penduduk kota ini mendekati 117.000 jiwa. Pendataan penduduk yang terus dilakukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disduk Capil) Payakumbuh sebelum E-KTP diberlakukan awal tahun 2012, mencatat penduduk Payakumbuh, per Juli 2011 berjumlah 127.805 jiwa.

Loncatan penduduk Payakumbuh lebih kurang 10.805 jiwa itu, dari angka kelahiran hanya berjumlah sekitar 5.500 jiwa. Sisanya, adalah mereka yang urban ke kota ini. Mereka berdatangan dari berbagai kota/kabupaten sejumlah provinsi. Sepanjang Januari hingga Juli 2011, angka kelahiran yang terdata 3.241 jiwa, terdiri dari 1697 laki-laki dan l.544 perempuan.

Tingginya angka urban ke Payakumbuh, cerminan orang senang berdomisili dan mencari nafkah di kota ini. Di antara pemicunya, kehadiran perguruan tinggi negeri, Unand Multi Kampus dan perguruan tinggi swasta lainnya, bagaikan magnit tersendiri bagi orang untuk datang ke Kota Batiah. Selain itu, pemilik modal besar merasa aman dan nyaman mengembangkan usahanya di kota ini. Payakumbuh tak obahnya seperti gula, kian diserbu semut.

Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH didampingi Kepala Disduk dan Capil Drs. Iqbal Bermawi, di Balaikota di Bukik Sibaluik, Kamis (22/9), menjelaskan, kebijakan Kementerian Dalam Negeri membangun E-KTP, dinilai langkah tepat untuk melakukan pendataan kependudukan secara tepat dan benar diseluruh kelurahan.

Akurasi penduduk, makin bisa dipertanggungjawabkan keabsahannya. Lewat E-KTP, jumlah penduduk dapat diverifikasi berdasarkan kolom nomor, pendidikan maupun pekerjaan. Tidak akan ditemukan lagi penduduk ganda, penduduk yang tidak terdata atau pun penduduk gelap.

Menyangkut pelaksanaan E-KTP, diperkirakan, paling lambat Maret atau April mendatang, sudah berlaku efektif di Payakumbuh. Untuk itu, sejak setahun terakhir, Disduk Capil telah menyiapkan SDM dan tekhnologi pendukung untuk hal tersebut. Menurut rencana, alat-alat pendukung untuk kegiatan E-KTP itu, dijadwalkan sampai di Payakumbuh, triwulan pertama 2012 mendatang.

Kadisduk dan Capil Iqbal Bermawi, mengingatkan, agar seluruh warga kota yang masih belum punya KTP atau belum memiliki akta kelahiran, agar sesegeranya mengurus kartu identitas penduduk itu ke kantornya, di Jalan Imam Bonjol Payakumbuh, di Kelurahan Padang Tinggi, Payakumbuh Barat. Warga kota yang datang, bakal dilayani sebaik-baiknya, tanpa dibebankan pembayaran. “Kita akan layani warga kota yang datang sebaik-baiknya,” tegas Iqbal.

Dari hasil pendataan itu, per Juli 2011, jumlah penduduk Payakumbuh, sudah mencapai, 127.805 jiwa, terdiri dari 64.791 laki-laki dan 63.014 perempuan. Rinciannya, Kecamatan Payakumbuh Barat, 49.865 jiwa, meliputi 25.188 laki-laki dan 24.677 perempuan. Di Kecamatan Payakumbuh Utara, 30.809 jiwa (15.616 lk dan 15.193 pr), Kecamatan Payakumbuh Timur, 27.661 jiwa (14.177 lk dan 13.544 pr), Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, 9.531 jiwa (4.830 lk dan 4.701 pr) dan Kecamatan Payakumbuh Selatan, 9.939 (5.040 lk dan 4.899 pr).

Dari total 127.805 jiwa penduduk Payakumbuh, yang berusia di bawah 17 tahun, tercatat 39.281 jiwa (20.351 lk dan 18.930 pr). Kemudian yang berusia 17 tahun sampai 55 tahun, sebanyak 72.618 jiwa (37.033 lk dan 35.585 pr). Berikutnya, penduduk berusia di atas 55 tahun, tercatat 15.906 jiwa (7.407 lk dan 8.499 pr).

Minggu, 18 September 2011

CAMAT MELAMAR JADI WALIKOTA

sumber : Padang Ekspres • Berita Pemerintahan • Jumat, 16/09/2011


FITRIAL BAHRI PILIH GOLKAR.

Camat Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Fitrial Bahri Datuak Bandaro Hitam, resmi mendaftar sebagai bakal calon Wali Kota Payakumbuh dari Partai Golkar. Putra asli Nagari Aitabik itu mendaftar Kamis (15/9), dengan diantar puluhan tokoh dari 8 nagari di Payakumbuh.

“Tokoh-tokoh yang menemani saya mendaftar ke Partai Golkar terdiri alim-ulama, cadiak-pandai, niniak mamak dan bundo kanduang. Selain itu juga ada perwakilan pedagang Pasar Ibuah dan serikat pekerja,” ujar Fitrial Bahri,  dalam jumpa pers selepas pendaftaran di Partai Golkar.

Camat yang memimpin 10 kelurahan, 85 RW, 682 RT, dan 220 ribu penduduk Kebayoran Baru itu mengatakan, Partai Golkar, partai politik pertama yang didatanginya, untuk menyalurkan hak politik sebagai warga negara dan mengakomodir aspirasi masyarakat.

“Kalau Partai Golkar menjatuhkan pilihan kepada kandidat lain, tentu kita akan cari pintu lain. Tapi yang jelas, pilihan nomor satu saya, Partai Golkar,” ucap Fitrial.
Fitrial Bahri termotivasi menjadi bakal calon kepala daerah Payakumbuh, karena ingin meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendorong program pro-rakyat. Bekas qori terbaik Payakumbuh ini juga bertekad mempercepat pelayanan publik dan melaksanakan pembangunan yang  melibatkan semua komponen.

Sekretaris Partai Golkar Payakumbuh Yendri Bodra Datuak Parmato Alam yang menerima pendaftaran Fitrial Bahri mengatakan, Fitrial Bahri, tokoh ketiga yang secara resmi mengantarkan formulir pendaftar sebagai bakal calon wali kota.

Yendri Bodra D menilai, sosok Fitrial Bahri memimpin Payakumbuh. “Beliau sukses memimpin sebuah  kecamatan yang penduduk dan aktivitas pemerintahannya, lebih besar dan lebih tinggi dari daerah kita. Kendati demikian, Partai Golkar tetap menggelar survey, sebelum menetapkan balon menjadi calon,” ucapnya.

Sebelumnya, telah menyerahkan formulir secara resmi, pemimpin PT Asuransi Bangun Askrida Kalimantan Timur di Samarinda Almaisyar, dan mantan Kapolres Sijunjung, Sumbar, Kapolwil Bone, Sulawasi Selatan, dan Kapolwil Pekalongan, Jawa Tengah Kombes (Purn) Ichlas Yusuf alias Da Bon.

Sementara, empat bakal calon lain yang sebelumnya disebut sudah mendaftar di Partai Golkar, yakni Abdul Malik Manan, Suwandel Muchtar, Maharnis Zul dan Sudirman Rusma, belum mengantarkan kembali formulir yang telah mereka ambil sebelumnya.

“Baru tiga balon yang mengantarkan formulir, empat bakal calon lainnya yang sudah mendaftar, belum mengembalikan formulir,” ujar Yendri Bodra didampingi Khairul Kayo, Mirwan, HW Datuak Rajo Mangkuto, dan sejumlah pengurus Partai Golkar. (frv)

EKSPORTIR RAPHIS PEKANBARU LIRIK PETANI TANAMAN HIAS PAYAKUMBUH

sumber : payakumbuhkota.go.id


Petani tanaman hias jenis bunga raphis di Kota Payakumbuh, bakal menikmati usahanya dalam membudidayakan tanaman hias tersebut. Eksportir bunga raphis dari Pekanbaru, PT Agro Dua Satu Gemilang, menyatakan kesanggupannya untuk menampung seluruh bunga raphis milik pencinta tanaman hias Payakumbuh, guna di ekspor ke Belanda.
 
Penandatanganan nota kesepahaman kerjasama atau MoU, antara PT Agro Dua Satu Gemilang dengan Kelompok Tanaman Hias Ademas Kelurahan Koto Tangah, Payakumbuh Barat serta Kelompok Mekar dari Kelurahan Padang Alai, Payakumbuh Timur, telah ditandatangani di hadapan Kadis Pertanian Payakumbuh Ir. H. Benny Warlis, dalam acara di pondok kelompok Ademas, Selasa (13/9).
 
Keterangan Kepala Dinas Pertanian Payakumbuh Ir. H. Benny Warlis, MM, di Balaikota Payakumbuh, Jum’at (16/9), dalam perjanjian tersebut disepakati, paling lambat satu tahun ke depan, PT Agro Dua Satu Gemilang, akan mengambil bunga raphis milik kedua kelompok tanaman hias dimaksud. Kedua kelompok, diminta menyiapkan bunga raphis sebanyak 7.000 batang,.
 
Dikatakan, 7.000 batang bunga raphis yang diminta perusahaan tersebut bukanlah sedikit. Karena itu, seluruh anggota kelompok tanaman hias, sejak sekarang diminta untuk intensif membudidayakan bunga dimaksud. Dalam hitung-hitungannya, kalau produksi sudah jalan, diperkirakan petani para pencinta bunga ini bakal mendapat penghasilan Rp2,5 juta per bulan, kata Benny.
 
Dari Kelompok Ademas yang menandatangani MoU itu, Nurnelwati, sedangkan Kelompok Mekar Emyunarti. Sementara, dari pihak eksportir diwakili Tatag. Kedua kelompok, punya lahan tanaman bunga raphis seluas 2 hektar.

Rabu, 14 September 2011

Korban Puting Beliung Terus Bertambah

sumber : Padang Ekspres • Berita Peristiwa • Selasa, 13/09/2011


Pengurus Partai Amanat Nasional dan Partai Demokrat Payakumbuh, sama-sama menyalurkan bantuan untuk korban bencana puting-beliung di Kecamatan Payakumbuh Timur, Senin (12/9). Siapa mau menyusul?

Bantuan dari PAN diantar ketuanya Chandra Setipon bersama sekretaris Masrul Malik, wakil ketua Desfen Alweri dan Daryono, wakil sekretaris Ismail MY dan Syafrudin, serta anggota Fraksi PAN asal Payobasuang, Hurisna Jamhur.

Selain itu juga hadir empat ketua dewan pimpinan cabang PAN. Mereka, Edwin Rozario dan Bambang Safari (Payakumbuh Timur), Alnoferi Datuak Rajo Mangkuto (Payakumbuh Utara),  M Yusuf (Lamposi Tigo Nagari), dan Bobby K Busra (Payakumbuh Barat).

“PAN prihatin dengan musibah hujan es disertai angin puting-beliung yang terjadi pada 5 kelurahan di Payakumbuh Timur. Makanya, Ketua DPW PAN Sumbar M Asli Chaidir, langsung meminta kami menyerahkan bantuan Rp5 juta,” ujar Chandra.

Adapun bantuan dari Partai Demokrat Payakumbuh, diserahkan ketuanya Wilman Singkuan Datuak Parpatiah, bersama kader Partai Demokrat di DPRD  Efri “Abang” dan Syaiful Anwar.

Di samping mereka juga datang sejumlah pengurus Partai Demokrat. Di antaranya, Aswita, Neneng Suryati Ningsih, Djasnimar Djuragan Model, Novi Metrina, Riri Wilson, dan Djun Ja’afar.

“DPC Partai Demokrat prihatin dan peduli, dengan musibah puting-beliung. Setelah berkoordinasi dengan ketua DPD Partai Demokrat terpilih Pak Josrizal Zain dan fraksi Partai Demokrat DPRD Sumbar, kami sepakat menyerahkan bantuan Rp5 juta,” ujar Wilman.

Selain itu, juga datang bantuan dari anggota Fraksi Partai Demokrat di DPRD. Awalnya, fraksi membantu Rp1,5 juta. Namun saat penyerahan, Wilman mengeluarkan kocek dari sakunya Rp1 juta, sehingga menjadi Rp2,45 juta.

Dengan demikian,  total bantuan dari Partai Demokrat Payakumbuh menjadi Rp7,5 juta. “Ini baru tahap awal. Setelah ini, DPD dan DPP Partai Demokrat Sumbar bisa jadi juga menyerahkan bantuan untuk korban puting-beliung,” kata Wilman.

Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Payobasuang Wirianto Datuak Paduko Basa Marajo yang mewakili korban puting-beliung mengapresiasi kepedulian PAN dan Partai Demokrat.

“PAN dan Partai Demokrat, pihak pertama yang menyerahkan bantuan berupa uang, untuk puting-beliung. KAN Payobasuang salut dengan kepedulian kedua partai politik ini,” ujar Wirianto yang juga pengurus KONI Limapuluh Kota.

Camat Payakumbuh Timur Dafrul Pasi saat menerima bantuan juga menyampaikan terima kasih. Menurut Dafrul Pasi, kerugian akibat hujan es disertai puting-beliung di wilayahnya, kini terus bertambah.

“Jika sebelumnya bangunan yang rusak akibat puting-beliung baru mencapai 108 unit, maka kini menjadi 128 unit bangunan. Rinciannya, rumah 97 unit, pondok batu-bata 9 unit, bengkel 3 unit, ricemilling 2 unit, kandang ayam potong 2 unit, dan pabrik kertas telur 1 unit,” jelasnya.

Kepala Dinsosnakertrans Payakumbuh Adrian yang hadir saat penyerahan bantuan mengatakan, pihaknya juga telah menerima bantuan tanggap darurat dari BPBD Sumbar.

Sedangkan nilai kerugian akibat puting-beliung masih dalam pendataan Dinas PU Payakumbuh. “Karena kita tak punya kompetensi, maka pendataaan rumah rusak akibat puting beliung dilakukan Dinas PU. Kita masih menunggu,” ujar Dafrul. (***)

18 PEJABAT PEMKO DILANTIK

sumber : Padang Ekspres • Berita Pemerintahan • Rabu, 14/09/2011


Pasangan kepala daerah Payakumbuh Josrizal Zain-Syamsul Bahri atau populer dengan sebutan Joss, melantik 18 pejabat di Balai Kota Bukiksibaluik, Selasa (13/9) pagi. Mereka yang dilantik terdiri dari 4 pejabat eselon II, tiga pejabat eselon III, dan sepuluh eselon IV.

Pejabat eselon II yang dilantik adalah Adrian sebagai Kadis Sosnakertrans, Indra Syofyan sebagai Kadiskop UKM dan Perindag, Yummardius sebagai staf wali kota bidang hukum dan poltik, serta Hendri sebagai staf ahli walikota bidang pemerintahan.

Sedangkan pejabat eselon III yang dilantik adalah Dafrul Pasi sebagai Kabag Adum, Syamsurial sebagai Kakan Lingkungan Hidup, Refdinal sebagai Sekretaris Dinas PU, dan Onwilson Wendendi sebagai Kabid Fisik dan Prasarana (selengkapnya lihat grafis).

Josrizal berharap, 18 pejabat yang dilantik, diharapkan membawa perubahan kinerja, sesuai keinginan masyarakat. “Mereka juga kita minta menyesuaikan diri dan segera memacu kinerja, untuk kemajuan Payakumbuh,” ujarnya.

Selepas melantik pejabat Josrizal menghubungi Padang Ekspres. Ketua Partai Demokrat Sumbar itu memastikan, tidak ada pejabat yang nonjob atau mengalami penurunan jabatan di Payakumbuh. “Dalam menentukan pejabat, kita memang berbeda dengan daerah lain. Kita tidak ingin, ada pejabat yang nonjob, tanpa pertimbangan jelas,” ucapnya.

Josrizal juga meyakini, perencanaan pengembangan karier pegawai di Payakumbuh lebih jelas. Di Payakumbuh, Majelis Pertimbangan PNS di bawah pimpinan Sekko Irwandi, benar-benar bekerja dalam menilai atau mengontrol pegawai dan pejabat. Sehingga dengan demikian, tidak banyak pejabat yang menjadi korban dalam setiap kali mutasi.

“Kita berani menjamin, di Payakumbuh tidak ada pejabat yang demosion (turun pangkat). Sebab suka atau tidak, kita menyadari, jabatan merupakan kehormatan dan harga diri bagai pegawai. Kepala daerah memang diberi kewenangan, tapi tak boleh sewenang-wenang,” tegas Josrizal.

Terhadap staf ahli yang dilantik, Josrizal memastikan dirinya bukan memarkirkan pejabat bersangkutan. Sebaliknya, staf ahli yang kini berjumlah tiga orang, pejabat pilihan yang dinilai punya kemampuan khusus, terutama dalam soal-soal pengambilan kebijakan yang begitu krusial.

“Staf ahli benar-benar kita perlukan, untuk membantu tugas-tugas kepala daerah dalam pengembilan kebijakan, sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku. Jadi, jangan ada pula yang mengira, staf ahli adalah jabatan parkiran,” tukasnya. (frv)

TIM PENILAI KOTA SEHAT PUSAT DI PAYAKUMBUH

sumber : payakumbuhkota.go.id


Tim Penilai Kota Sehat Pusat dari Jakarta, Rabu dan Kamis (13-14/9) berada di Kota Payakumbuh. Tim berjumlah tiga personil, staf Kementerian Kesehatan RI, Nanang Besmanto, Budi Santosa dan Basri serta didampingi Santi Laria dari Bangda provinsi itu, bakal menentukan, apakah Kota Payakumbuh mampu merebut gelar Kota Sehat Swastisaba Wistara atau tingkat Pengembangan tahun 2011, seperti pernah diraih kota ini, tahun 2009.

Pasangan Walikota H. Josrizal Zain dan Wawako H. Syamsul Bahri, jauh hari sudah mewanti-wanti jajaran Dinas Kesehatan beserta seluruh stakholder, agar mampu mempertahankan gelar bergengsi tersebut. “Gelar Kota Sehat Swastisaba Wistara kedua harus menjadi milik Kota Batiah, sebagai bukti prilaku hidup sehat di tengah masyarakat, benar-benar telah membudaya,” ingat Josrizal.

Di Payakumbuh, tim meninjau kondisi pasar tradisional, di Pasar Ibuh. Pasar Sehat kebanggaan warga Luak Limopuluah ini, diakui tim penilai, sebuah pasar tradisional yang sudah terkelola baik dan tampak bersih dan sehat. “Kita minta pemko mempertahankan dan meningkatkan ketertiban, kebersihan dan keindahan Pasar Ibuh terus menerus. Sehingga, warga yang datang, terasa nyaman, bagaikan berbelanja pada pasar modern, seperti plaza atau mal,” ucap salah seorang tim penilai, Budi Santosa.

Selain berkunjung ke Pasar Ibuh, setelah bertatap muka dengan Wakil Walikota H. Syamsul Bahri, Sekdako H. Irwandi, Asisten I Drs. Richard Moesa, Asisten II Ir. H. Yanuar, pimpinan SKPD terkait dan jajaran Dinkes serta Forum Kota Sehat, tim berkunjung ke peternakan dan prosesi pengeringan ikan lele kering di Kelurahan Talang, Payakumbuh Barat.

Setelah itu, tim juga berkunjung ke Sub Terminal Agrobisnis (STA) Kotopanjang Lampasi, biogas Kelompok Ternak Tepian Agam di Koto Baru Payobasung dan STA Baliak Mayang di Padang Alai, Bank Sampah SDN 66 Labuh Baru, Forum Kota Sehat Kecamatan Payakumbuh Timur di Balai Batimah Tiakar, Kelurahan Sehat berbasis masyarakat di Koto Tuo, Payakumbuh Selatan.

Tim mengakhiri kunjungan di Kelurahan Padang Tiakar Hilir, Payakumbuh Timur, melihat seluruh kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti kelompok Posyandu, kelompok pengajian Yasin, Lansia dan seluruh anggota forum kota sehat yang selama ini komit dengan Kota Sehat. Selama melakukan kunjungan di lapangan, didampingi Wawako Syamsul Bahri dan Kadinkes dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS, tim tampak puas dengan usaha pemko membudayakan hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat, dengan berbagai program terpadu dan dan dukungan dana yang cukup memadai.

“Kami tim penilai, memberikan apresiasi yang tinggi buat pemko, jajaran Dinkes serta seluruh warga kota, dalam membudayakan hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat. Payakumbuh sebagai Kota Sehat, pantas diteladani kota/kabupaten lainnya di Tanah Air,” tegas Nanang Besmanto disela-sela kunjungannya di lapangan.

Wawako Syamsul Bahri, dalam acara di aula balaikota, sebelumnya mengekpose program Kota Sehat Payakumbuh yang telah dilakukan sejak tahun 2004 lalu. Payakumbuh punya visi, mewujudkan Payakumbuh sebagai Kota Sehat dan Mandiri, didukung SDM berkualitas, beriman dan bertaqwa. Visi tersebut dijabarkan dengan program-program terpadu pada sejumlah SKPD, tegasnya.

Di Sumatera Barat, menurut Merry, baru Payakumbuh yang sukses merebut Kota Sehat Swastisaba Wistara (pengembangan), merupakan gelar tertinggi dalam penilaian Kota Sehat, setelah tingkat pemantapan dan pembinaan. Sementara di Indonesia, baru empat kota yang meraih tingkat pengembangan bersama Payakumbuh. Tiga daerah lainnya, yaitu Kota Palopo (Sulsesl), Lumajang (Jatim) dan Yogyakarta (DI Yogyakarta).

Jumat, 09 September 2011

Survei CNN: Rendang Terlezat di Dunia

sumber : Padang Ekspres • Jumat, 09/09/2011


Dua hidangan khas Indonesia, rendang dan nasi goreng, untuk saat ini masuk jajaran teratas daftar makanan paling lezat di dunia. Ini berdasarkan survei para pemerhati stasiun berita CNN, yang dimuat di laman CNNGo.

Survei itu dihimpun melalui akun CNN di laman jejaring sosial Facebook. Kepopuleran rendang, yang ada di urutan pertama, disusul nasi goreng mengalahkan Massaman curry asal Thailand yang sebelumnya ditasbihkan jadi makanan paling enak di muka bumi.

Fakta ini juga diamini awak CNN. ”Setelah menjaring lebih dari 35.000 suara, makanan paling enak di dunia bukan Massaman curry, yang kami sarankan. Tapi, hidangan daging berbumbu yang pedas dari Sumatera Barat,” demikian hasil survei yang dimuat situs CNN, 7 September 2011.
Makanan asal Indonesia lainnya, sate juga masuk dalam daftar di urutan 14. Meski menjadi raja, jumlah makanan Indonesia kalah dengan asal Thailand. (jpnn)

WHO BAKAL BANTU PEDAGANG KULINER

sumber : padangekspres.co.id   Berita Kesehatan • Sabtu, 06/08/2011


Organisasi kesehatan dunia atau lebih dikenal dengan sebutan World Health Organization alias WHO, prihatin melihat kondisi gerobak dan tenda yang dipakai para pedagang kaki lima di pasar Payakumbuh.

Bersama Kemenkes RI, WHO meminta pemko Payakumbuh mengajukan proposal, pembuatan gerobak dan tenda seragam untuk pedagang kaki lima. “WHO minta, sebelum Lebaran proposal itu sudah sampai di Jakarta,” kata Kadis Kesehatan Payakumbuh Merry Yuliesday kepada wartawan, Jumat (5/8).

Merry mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan dan  Dinas PU Payakumbuh, untuk menyusun perencanaan teknis, guna memenuhi permintaan  WHO dan Kemenkes, di bawah koordinator Asisten II Setdako Yanuar.

Menurut Merry, setelah staf WHO dan Kemenkes beberapa kali berkunjung ke kota itu,  direkomendasi kedua badan kesehatan itu, kuliner malam Payakumbuh  salah satu pusat jajanan serba ada terbaik di Asia Tenggara. “Tinggal lagi, bagaimana menata pedagang, agar mempunyai  fasilitas gerobak dan tenda buat pengunjung yang lebih  indah. Tidak serabutan seperti sekarang ini, beragam antara satu pedagang dengan pedagang lainnya,” ujar Merry Yuliesday.

Masih terkait dengan kuliner malam Payakumbuh, Wagub Sumbar Muslim Kasim ketika berkunjung  Rabu (3/8) malam, sempat menikmati sejumlah menu yang dijual pedagang. Meski sempat terganggu anak punk, namun Muslim cukup menikmati menu pedagang.

Wawako Syamsul  Bahri dan Sekko Irwandi, juga berharap,  agar  pemprov ikut memberikan bantuan dalam penataan kuliner di kota ini. Pasalnya, WHO dan Kemenkes RI, baru menjanjikan sepuluh dari 300-an  pedagang  yang akan  diberi bantuan. (frv)

NAZAR DIPECAT AKTIFIS BOTAK MASSAL

sumber : vivanews.com



Sembilan aktivis yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi (Kompak) melakukan aksi cukur rambut sampai plontos di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sembilan tokoh yang digunduli yakni, Fadjroel Rahman (Aktivis Kompak), Guru Besar FISIP Universitas Indonesia, Thamrin Amal Tamanggola, KH Maman (Ulama), Dwi Pudjo Soekatmo (pelukis), Ridwan, Firman Abadi (Slankers Indonesia), Pingit Widodo, Iwan Piliang (aktivis media sosial) dan Doto Miharto (Budayawan).

Aksi tersebut dilakukan untuk merealisasikan 'nadzar' (janji) aktivis tersebut yang akan menggunduli rambutnya jika Nazaruddin sudah diberhentikan dari Partai Demokrat dan berhasil dipulangkan ke Indonesia. Sekaligus, sebagai upaya untuk mengingatkan KPK untuk menuntaskan kasus Nazaruddin.

"Sesudah dicukur rambut bisa tumbuh lagi. Jadi disini (KPK), jangan sampai dari botak sampai tumbuh lagi, kasus Nazaruddin belum selesai," kata orator yang juga Pengamat Komunikasi Politik UI, Effendy Ghazali di Kantor KPK, Jakarta, Jum'at, 9 September 2011.

Selain itu, kata Effendy, aksi ini juga dalam rangka memperingati hari lahir Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang jatuh pada tanggal 9 September ini.

Rambut hasil cukuran para aktivis itu nantinya akan dikirim sebagai kado untuk SBY.

Effendy mengatakan, ada sekitar 99 orang yang sudah mendaftar untuk melakukan aksi cukur rambut tersebut, akan tetapi untuk aksi pada hari ini hanya sembilan orang yang akan dicukur.

"Pertama kita akan mulai mencukur dari atas tengah dengan harapan penanganan kasus oleh KPK dimulai elit. Kemudian, langsung dihabiskan ke belakang seperti jalan tol dengan harapan kasus ditangani secara tuntas tanpa halangan," kata Thamrin yang ditunjuk pertama mencukur rambut Fadjroel Rachman. (eh)

Rabu, 07 September 2011

Pekan Budaya Sumbar Bakal Dibuka Jero Wacik

sumber : http://payakumbuhkota.go.id/  07 September 2011


Menteri Budaya dan Pariwisata Jero Wacik, direncanakan bakal hadir di Payakumbuh, untuk membuka Pekan Budaya Sumatera Barat, Minggu (11/9). Selama sepakan, hingga 17 September mendatang, Kota Batiah akan menjadi pusat perhatian warga Sumatera Barat dan para perantau. Selama sepekan itu, berbagai ragam budaya dan iven penunjang lainnya akan ditampilkan di pusat kegiatan, di GOR Kubu Gadang Payakumbuh. Dalam acara pembukaan ini, juga akan hadir sejumlah tokoh perantau Minang, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno serta petinggi Sumbar lainnya.

Walikota Payakumbuh H. Josrizal Zain dan Wakil Walikota H. Syamsul Bahri, meminta panitia lokal, terlibat aktif menyiapkan iven kebanggaan warga Ranah Minang ini. Meski alek ini merupakan tanggung jawab Pemrop Sumatera Barat, tapi seluruh jajaran pemko harus punya rasa memiliki untuk menyukseskan Pekan Budaya tersebut. “Kita harus memberikan yang terbaik kepada seluruh peserta dan tamu yang datang ke Payakumbuh,” tegas walikota.

Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH, ketika memimpin rapat persiapan Pekan Budaya dengan panitia provinsi di Balaikota Payakumbuh, Selasa (6/9), mengatakan, peresmian Pekan Budaya itu tetap akan dilakukan Menteri Jero Wacik. “Hingga sekarang, masih tetap Menteri Budaya Pariwisata Jero Wacik yang akan meresmikannya,” ucap Sekdako.

Sekdako mengajak warga kota untuk menyukseskan kegiatan Pekan Budaya itu, dengan memberikan pelayanan yang baik kepada peserta dan tamu yang datang. Keramahtamahan warga, bakal berdampak positif terhadap dunia pariwisata Payakumbuh ke depan. “Kita lihatkan, warga Payakumbuh adalah warga yang berbudaya Minangkabau,” ucapnya.

Pembukaan Pekan Budaya akan dimeriahkan dengan pawai budaya, yang akan dirancang lebih meriah. Seluruh daerah di Ranah Bundo Kanduang ini, akan menampilkan selmua budaya yang dimiliki. Warga Luak Limo Puluah serta tamu yang datang ke Payakumbuh, bakal menikmati dan terhibur melihat barisan pawai budaya, sebagai cerminan budaya Minangkabau. Rute pawai tersebut, direncanakan, bergerak dari GOR Kubu Gadang menuju Labuh Basilang, Jalan A.Yani, Jalan Sudirman, dan finis di simpang Benteng.

Di tempat terpisah Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh, Drs. Rida Ananda, mengatakan, persiapan pekan budaya tersebut, sudah dimulai dengan pemasangan tenda buat peserta pameran di Kubu Gadang, sejak Senin kemarin. Payakumbuh sebagai tuan rumah, dikatakan, juga sudah menyiapkan tim kesenian dan budaya, guna menghadapi berbagai iven yang akan dilaksanakan.

Lokasi Pekan Budaya Sumbar itu, terpusat di GOR Kubu Gadang. Sejumlah iven yang akan diadakan, dalam rangka memeriahkan pekan budaya, yaitu pameran budaya, pameran seni rupa, pameran produk unggulan daerah yang berbau dengan budaya. Kegiatan lainnya, berupa festival saluang, randai, gamad, gambus serta kesenian tradisional lainnya. Berikutnya, lomba-lomba pakaian adat, tari kreasi minang, baju kurung dan cedas cermat budaya. 


http://payakumbuhtimur.blogspot.com/  
http://payakumbuhutara.blogspot.com/  
http://payakumbuhselatan.blogspot.com/ 

PAWAI BENDI WARNAI PEMBUKAAN PEKAN BUDAYA SUMBAR

sumber : http://payakumbuhkota.go.id/ 07/09/2011


Sedikitnya, 50-an bendi akan menghiasi pawai budaya dalam rangka menyemarakkan pembukaan Pekan Budaya Sumatera Barat 2012, di Payakumbuh, Minggu (11/9). Bendi-bendi yang terlibat, akan disolek atau dihiasi seindah-indahnya. Pawai Budaya, diikuti 19 kota dan kabupaten di Sumatera Barat. Payakumbuh, diwakili anak nagari Koto nan Ampek, Kecamatan Payakumbuh Barat. 

Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH didampingi Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga Drs. Rida Ananda, menginformasikan, Rabu (7/9), rute pawai budaya yang semula direncanakan menyusuri jalan utama di pusat kota, disepakati dengan pihak provinsi, hanya mengitari ruas jalan disekitar GOR Kubu Gadang Payakumbuh. 
Barisan pawai star dari dalam lapangan Kubu Gadang, selanjutnya melewati panggung kehormatan di depan Dinas Sosial Kubu Gadang Payakumbuh, terus bergerak menuju Jalan Rky. Rasuna Said menuju Simpang Labuh Basilang, kemudian berbelok ke Jalan Rambutan atau ke Labuah Sampik, dan kembali finis di dalam lapangan pacuan kuda Kubu Gadang. Pawai akan bergerak, sekitar pukul 15.00. 
Anak Nagari Koto nan Ampek, seperti dilaporkan koordinator pawai Muharnis Zul, S.Pd, akan menampilkan prosesi baralek kawin kabuang batang. Tercatat 40 anak nagari Koto nan Ampek, bakal terlibat dalam pawai budaya tersebut. Sebagai gambaran, baralek kabuang batang, di hari pertama marapulai memakai saluak dan anak daro memakai suntiang. Di hari kedua, marapulai memakai jas dan anak daro memakai selayar. 
Sementara itu, kabupaten dan kota lainnya, juga akan menggambarkan budaya daerah setempat, di antaranya menampilkan budaya turun mandi anak, khitanan, aqiqah, perkawinan serta budaya tradisional lainnya. “Pokoknya, iven pawai budaya tersebut, akan menggambarkan tradisi kehidupan masyarakat Minangkabau. 


http://payakumbuhselatan.blogspot.com/  
http://payakumbuhutara.blogspot.com/  
http://payakumbuhtimur.blogspot.com/  

Minggu, 28 Agustus 2011

RESTORAN MINANG DI AMERIKA

sumber : http://www.padangekspres.co.id/


Gaya hidup manusia yang makin sibuk, selalu berpacu dengan waktu, menyebabkan restoran cepat saji (fast food) tumbuh menjamur di mana-mana. Restoran cepat saji seperti Kentucky Fried Chicken (KFC), Mc Donal, Dunkin Donats dan sejumlah nama restoran lainnya tumbuh menjamur di berbagai negara di seluruh pelosok dunia. Fast food telah menjadi gaya hidup warga dunia.

Di belakangnya ada satu jenis restoran yang juga bisa tumbuh dan diterima di berbagai daerah, yaitu Restoran Minang yang lebih dikenal dengan sebutan Rumah Makan Padang. Di Indonesia, boleh disebut bahwa Restoran Minang telah menjadi tuan rumah di belahan mana pun di negeri ini. Di berbagai negara, restoran Minang juga mulai terlihat muncul.

Dilihat dari cara penyajiannya, Restoran Minang bisa digolongkan ke dalam restoran fast food. Di Rumah Makan Minang, pengunjung bisa langsung menikmati makanan yang diinginkan dalam waktu singkat. Siap saji, cepat dan lezat, tentunya. Faktor ini merupakan salah satu alasan kenapa restoran Minang bisa diterima dimana-mana, termasuk di mancanegara.

Tentu, faktor inilah yang membuat Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Pati Djalal menggagas dan mengajak pengusaha Minang untuk mendirikan Restoran Minang di negara pusat perekonomian dunia tersebut. Memang sejumlah restoran Minang telah berdiri di sejumlah kota di AS. Namun menurut putra Minang ini, restoran Minang yang ada masih untuk kalangan menengah ke bawah, masih dibutuhkan dan terbuka peluang untuk mendirikan restotan Minang untuk kalangan menengah ke atas.  

Berdasarkan pengalaman, menurut Dino, kalangan menengah dan atas Amerika Serikat juga sangat menyukai cita rasa masakan Minang yang spesifik. Saat berkunjung ka Indonesia, umumnya mereka memilih menu masakan Minang untuk dinikmati. Para ekspatriat (warga Amerika yang bekerja di Indonesia) juga sudah terbiasa dengan suguhan masakan Minang.

Memang diperlukan sejumlah modifikasi tentunya, agar restoran Minang bisa diterima oleh kalangan atas Amerika bahkan di negara-negara maju manapun nantinya. Pertama adalah masalah standar kebersihan, baik cara pengolahan makanan, maupun kebersihan restoran. Kedua adalah masalah cara penyajian.

Cara penyajian yang perlu dimodifikasi adalah cara penyajian gulai (lauk-pauk) dan sayuran. Konsumen kalangan atas menginginkan, gulai, lauk-pauk atau sayur-mayur yang sudah dihidangkan tidak ditarik lagi, kemudian dihidangkan lagi ke pengunjung lain. Dalam pandangan kita orang Minang, hal ini tidak menjadi masalah dan merupakan hal biasa. Namun dalam kacamata masyarakat di negara-negara maju hal ini tidak sesuai dengan estetika dan dianggap tidak higienis. Jika memang cocok, berapapun harga yang harus dibayar, tak masalah bagi mereka.

Namun, nampaknya untuk mengubah kebiasaan ini bukanlah masalah yang berat. Di sejumlah kota di Pulau Jawa, beberapa rumah makan Minang telah memodifikasi cara penyajian tersebut. Di rumah makan Minang tersebut, pengunjung memilih sendiri/memesan dulu menu yang mereka inginkan, baru dihidangkan. Dengan demikian, tidak ada makanan yang disajikan bolak-balik.

Restoran KFC yang sekarang berdiri megah di seluruh belahan dunia dulunya juga begitu. KFC didirikan oleh seorang lelaki dari keluarga miskin bernama Harland D Sanders, kelahiran tahun 1890. Awalnya, sekitar tahun 1930 ia hanya berjualan ayam goreng seperti biasa. Semua kesulitan, pengalaman pahit ia jalanani dengan sabar. Namun dengan tekad baja, kemauan dan kerja keras ia menemukan ide untuk mengubah cara memasak ayam, penampilan restoran serta manejemen restorannya. Ia melakukan modifikasi, ia melakukan pembaruan dari kebiasaan yang ada.

Kini, meski Sanders tak ada lagi, restoran KFC telah mendunia dan dan tak pernah sepi pengunjung dimana-mana. Tak terhitung berapa keuntungan yang berhasil dikantongi waralaba KFC di seluruh dunia.

Juga bisa dibayangkan berapa jumlah tenaga kerja yang bisa diserap dan multiply effect yang ditimbulkan oleh kehadiran KFC. Restoran Minang, jika ditemukan formulasi dan manajemennya yang tepat, bukan tak mungkin mengikuti sejarah perjalanan KFC, dari Ranah Minang merambah Dunia. Siapa berminat? (*)



Sabtu, 27 Agustus 2011

SHOLAT ID DI SIMPANG TUGU ADIPURA PAYAKUMBUH

http://payakumbuhkota.go.id/

Pelaksanaan shalat Idul Fitri 1432 H di Payakumbuh, dipusatkan di kawasan Tugu Adipura, di Jalan Sudirman dan Jalan Sukarno-Hatta Payakumbuh, Selasa (30/8). Ketua Bidang Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, DR. H. Gusrizal Gazahar, MA, dipercaya sebagai khatib dengan imam Idham Khalik, juara pertama MTQ antar-Korem se Indonesia 2011, anggota Kodim 0306/50 Kota.

Ketua Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kota Payakumbuh Drs. H. Syafruddin, di Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, Jum’at (26/8), menginformasikan, di kawasan Tugu Adipura, di depan eks Kantor Bupati Limapuluh Kota itu, diperkirakan bakal dapat menampung sekitar 10.000 jemaah. Metro TV Jakarta, bakal ikut merekam pelaksanaan shalat Id di Kota Batiah ini.

Walikota H. Josrizal Zain, Wawako H. Syamsul Bahri, Ketua DPRD Wilman Singkuan, S.Sos, Sekdako H. Irwandi, SH bersama anggota Muspida, pimpinan SOPD, semuanya bersama keluarga akan ikut bergabung dengan ribuan jemaah dari seluruh penjuru kota. Kemungkinan, ratusan perantau juga akan turut serta shalat ‘Id di jantung kota itu.

Tepat pukul 08.00 WIB, shalat ‘Id sudah dimulai. Sebelumnya, Walikota Josrizal Zain, memberi sambutan dan menyampaikan minal aidin wal faizin kepada seluruh warga kota, selamat Idul Fitri 1432 H, dengan mengajak warga untuk saling memaafkan di hari yang suci itu.

Berbeda dengan tahun lalu, kegiatan pawai takbiran dengan mengendarai kendaraan bermotor ditiadakan. Untuk memelihara ketertiban dan menghindari terjadinya kecelakaan lalulintas. Untuk itu, seluruh jajaran kelurahan bersama pengurus masjid/mushalla, diminta melakukan takbiran, setelah Isya, mengumandangkan Asma Allah, di setiap masjid/mushalla. Sementara itu, juga akan ada Malam Seribu Takbir di pelataran Medan nan Bapenah di depan Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Payakumbuh.

http://payakumbuhutara.blogspot.com/
http://payakumbuhtimur.blogspot.com/
http://payakumbuhselatan.blogspot.com/

Kamis, 25 Agustus 2011

JOSRIZAL ZAIN TERIMA SATYA LANCANA KEBAKTIAN SOSIAL

sumber : http://payakumbuhkota.go.id/ (25/08/11)

Presiden Susilo Bambang Yudhyono, tahun ini kembali memberikan tanda kehormatan kepada Walikota Payakumbuh, Capten H. Josrizal Zain, SE, MM, yang dinilai berjasa dalam bidang usaha kesejahteraan sosial. Tahun 2010, Josrizal dianugerahi tanda jasa Pembina Karang Taruna Terbaik, maka 2011 ini, diberikan SBY Satyalancana Kebaktian Sosial.

Sekdako Payakumbuh H. Irwandi, SH didampingi Plt. Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Adrian, SH, M.Si, di Balaikota di Bukik Sibaluik Payakumbuh, menginformasikan, Kamis (25/8), Satyalancana Kebaktian Sosial diberikan Presiden SBY tiap tahun, kepada sejumlah kepala daerah dan putera terbaik bangsa ini, sebagai penghargaan atas jasa-jasanya dalam lapangan perikemanusiaan, khususnya dalam bidang kesejahteraan sosial, relawan yang gugur dalam bencana alam, donor darah dan bakti sosial TNI/Polri.

Dalam petikan Keputusan Presiden No. 9/TK/Tahun 2011, tertanggal 9 Februari 2011, yang baru diterima Pemko Payakumbuh, Senin (22/8), Josrizal Zain, diberi tanda kehormatan atas jasanya yang peduli dalam bidang usaha kesejahteraan sosial. â€Å“Tidak mudah mendapatkan Satyalancana Kebaktian Sosial ini, ungkap Sekdako Irwandi. Pemerintah pusat memberikan Satyalancana Kebaktian Sosial, berdasarkan kepedulian kepala daerah yang terus menerus dalam bidang sosial.
Bukti keseriusan Pemko Payakumbuh bersama DPRD dalam bidang ini, di antaranya, mengalokasikan dana buat pembangunan dan rehabilitasi rumah tidak layak huni bagi warga miskin, memberdayakan kehidupan warga miskin menjadi lebih baik dengan pemberian modal usaha, sehingga jumlah KK miskin terus berkurang di kota ini, menjadi 5%. Kegiatan lainnya, makin bergairahnya pertumbuhan Kube (kelompok usaha bersama), ditandai dengan sudah dua Kube di Payakumbuh yang maju ke lomba tingkat nasional. Yaitu Kube Anggur 7 Padang Datar dan Kube Mawar 1 Padang Karambia, Payakumbuh Selatan.

Pembinaan generasi muda dibidang kegiatan karang taruna, dikatakan, juga cukup menonjol, dengan terpilihnya Karang Taruna Bhakti Utama Kelurahan Tanjung Pauh, Payakumbuh Barat, sebagai Karang Taruna Terbaik Nasional, 2009. Tahun ini, kembali Payakumbuh mewakili Sumbar dalam lomba yang sama, diwakili Karang Taruna Sagalo Kelurahan Daya Bangun, Payakumbuh Barat.
Pekerja Sosial Masyarakat Payakumbuh, juga mencatat prestasi membanggakan. Tahun ini, giliran Wildawati, PSM dari Padang Karambia, sebagai terbaik Sumbar dan maju ke tingkat nasional. Sementara, tahun lalu, Media Florina dari Sungai Pinago yang maju ke tingkat nasional. Sementara itu, Payakumbuh punya Tagana (Taruna Tanggap Bencana) yang cepat tanggap dalam menangani bencana alam di Sumbar.

Penyerahan Satyalancana Kebaktian Sosial itu, dikatakan sekdako, bakal diserahkan Presiden dalam upacara Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional 2011, yang berlangsung di Yokyakarta, 17 Desember mendatang.

Rabu, 24 Agustus 2011

TENDER BALAI KOTA DISANGGAH

WAKO : PANITIA MAIN, SAYA PECAT!

sumber : Padang Ekspres • Berita Pemerintahan • Rabu, 24/08/2011


Dua peserta tender pembangunan Balai Kota Payakumbuh, mengajukan sanggahan kepada panitia, Senin (22/8). Keduanya, PT Alstrenindo Mitra Serasi (AMS) dan PT Karunia Wahananusa (KWN).  Sanggahan diajukan setelah kedua perusahaan itu dinyatakan kalah, dalam lelang yang menggunakan sistem Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

Sanggahan dari PT AMS dilayangkan lewat surat Nomor 020/AMS/SG/2011. Surat ini diteken Direktur PT AMS  Muhammad Dien. Sedangkan sanggahan dari PT KWN dikirim melalui surat Nomor 083/KWN/SANG/2011. Surat ini ditandatangani Direktur Cabang PT KWN Rachmad Indrawan.

Selain itu, PT AMS dan PT KWN juga menyampaikan pengaduan tertulis kepada Kejaksaan Negeri Payakumbuh. Pengaduan PT AMS disampaikan  lewat surat Nomor 021/AMS/PGD-SG/2011. Sedangkan  pengaduan PT KWN disampaikan lewat surat Nomor 084/KWN/Peng/2011.

Dalam surat sanggahan kepada panitia maupun surat pengaduan kepada Kejari, PT AMS dan PT KWN secara umum menduga panitia tender pembangunan kantor wali kota, kurang profesional dalam melaksanakan prosedur lelang dan kurang transparan dalam evaluasi pelelangan.

Kemudian, PT AMS dalam surat sanggahan yang kopiannya diberikan kepada Padang Ekspres, menduga panitia telah bersifat subjektif dalam melakukan evaluasi dan mengarahkan pemenang kepada salah satu peserta tender. Tidak itu saja, PT AMS juga menyorot masalah sumber daya manusia, dengan menyebut panitia tidak memiliki pengetahuan tentang informasi teknologi.

Namun, dugaan yang disampaikan PT AMS dan PT KWN, ditepis Yanuarizal, ketua panitia tender pembangunan Balai Kota. “Kami  sudah bekerja sesuai aturan,” kata Yanuarizal.

Diikuti 7 Perusahaan

Sekadar diketahui, tender dengan total harga perkiraan sendiri (HPS) Rp27,41 miliar, diikuti tujuh perusahaan dari Padang, Pekanbaru, Medan dan Jakarta. Ketujuh perusahaan itu, PT Bonai Riau Jaya, PT AMS, PT Wijaya Karya, PT KWN, PT Waskita Karya, PT Adhi Karya, dan PT Dayatama  Beta Mulya.

Setelah dilakukan koreksi aritmatik, evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga, klarifikasi penawaran, penilaian kualifikasi, dan verifikasi  terhadap ketujuh perusahaan tersebut. Maka  pada Selasa (16/8), panitia lelang Balai Kkota Payakumbuh yang ditetapkan dengan Surat Pengguna Anggaran Dinas PU Nomor 600/209/IV/PU-Pyk/2011, menerbitkan berita acara hasil pelelangan.

Dalam berita acara tersebut, PT Waskita Karya dinyatakan sebagai pemenang lelang, dengan harga penawaran terkoreksi Rp25.671.3700. Sedangkan PT Adhi Karya dinyatakan sebagai pemenang cadangan, dengan harga penawaran terkoreksi Rp26.300.737.000.  Sementara, lima perusahaan lainnya dinyatakan gugur karena berbagai hal. Khusus PT AMS dan PT KWN,dinyatakan gugur saat evaluasi administrasi. PT AMS gugur karena dianggap  tidak mengantongi Sertifikat ISO 9001, ISO 14001, dan OHSAS 18001. Di samping itu, penawaran PT AMS dianggap tidak lengkap dengan time schedule, peralatan minimal tak dilengkapi, dan personil teknik mesin tak ada.

Sedangkan PT KWN dianggap gugur oleh panitia karena sertifikat ISO 14001 dan OHSAS 18001 baru sebatas konfirmasi dan sudah tidak berlaku. Disamping itu, penawaran PT KWN juga dinilai tidak dilengkapi time schedule, rencana kualitas, dan keselamatan kerja.

Namun, PT AMS dan PT KWN keberatan dengan anggapan panitia. Seakan bersepakat, kedua perusahaan dalam surat sanggahan, sama-sama mengatakan, bahwa badan usaha yang harus bersertifikat ISO adalah badan usaha dengan klasifikasi grade 7, sementara grade 5 dan 6 tidak diperlukan sertifikat ISO.

Lantas, bagaimana tanggapan panitia terhadap sanggahan PT AMS dan PT KWN? “Kami belum bisa berkomentar. Sebab surat sanggahan dari dari kedua perusahaan, sedang kami bahas,” ujar Yanuarizal. “Ya, kawan-kawan panitia, memang masih membahas surat sanggahan itu,” ujar Kadis PU Payakumbuh Muswendry.

Wali Kota  Josrizal Zain memastikan, dirinya tidak intervensi dalam proyek Balai Kota. “Saya tidak intervensi. Saya juga sudah ingatkan Wawako dan Sekko agar tidak ikut intervensi. Begitupula dengan panitia dan Dinas PU, saya minta tidak bermain. Kalau terbukti main, panitia saya pecat,” tegas Josrizal.
(Fajar Rillah Vesky)

RAMADHAN TAHUN DEPAN, SUASANA BERBUKA SUDAH BERBEDA

 Wawako Syamsul Bahri
sumber : payakumbuhkota.go.id 24/08/11


“Jika Allah masih memberi umur panjang, Ramadhan tahun depan, dipastikan suasananya amat berbeda. Saat itu, prosesi pemilihan kepala daerah di Payakumbuh, sudah berakhir dan diketahui pasangan yang memimpin kota ini, periode 2012-2017. Tidak berlebihan, kalau hari ini kami pasangan Walikota Josrizal Zain dan Wawako Syamsul Bahri sekeluarga, mengucapkan terimakasih kepada seluruh warga kota yang selalu memberi dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, selama kepemimpinan kami.”


Kalimat sederhana tersebut meluncur dari Wawako H. Syamsul Bahri, saat memberi sambutan dalam acara berbuka bersama dengan seluruh elemen masyarakat, Ikesmen dan pimpinan SOPD, di rumah dinas kediaman wawako di Jalan Pahlawan Payakumbuh, Selasa (23/8). Usai berbuka, berlanjut dengan pertemuan pers dengan anggota Balai Wartawan Luak Limopuluah, yang juga dihadiri Sekdako H. Irwandi, SH.

Menurut Wawako Syamsul Bahri, 23 September mendatang, tepat 4 tahun ia mendampingi Walikota Josrizal Zain menjalani amanah rakyat selaku top eksekutif di Payakumbuh. Josrizal yang sudah dua periode memimpin kota ini, disebut wawako telah banyak memberi bimbingan kepada dirinya.

“Selaku pimpinan, selaku bapak, selaku kakak dan selaku teman, Josrizal telah mengucurkan seluruh ilmu dimilikinya dibidang pemerintahan dan multi bidang lainnya kepada Saya. Walikota memberikam bimbingan dan melindungi Saya dalam menjalani tugas, sehingga telah merubah cara berpikir. Saya menjadi birokrat dan seorang pamong. Tapi, meski telah banyak pengalaman, dapat disimpulkan, ternyata memang tidak mudah menjadi seorang kepala daerah,” tegas Syamsul.

Menurut wawako, dari 500-an pasangan kepala daerah di Tanah Air, lebih 90% terjadi keretakan, akibat tak seiring jalan dalam menjalani roda pemerintahan. Sebaliknya, aku wawako, ia masih tetap akur, harmonis dan sehilir semudik, dengan walikota memimpin kota ini hingga sekarang.

Pernyataan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno dan Wagub Mukhlis Kasim, Payakumbuh sudah menjadi kota terdepan di Sumatera Barat. Itu semua bukan prestasi pasangan walikota dan wawako dengan seluruh jajarannya bersama DPRD. Melainkan, karena dukungan seluruh warga kota, bersama unsur tigo sapilin, ninik mamak, alim ulama, cerdik pandai, bundokanduang, generasi muda, orpol, ormas, OKP dan seluruh anak negeri ini yang tersebar pada delapan nagari. “Kami tak akan sukses dan meski masih banyak kelemahan, tanpa peran serta masyarakat,” ucap Syamsul.

Pada Pilkada 2012 mendatang, yang prosesnya akan dimulai Januari nanti, Wawako Syamsul Bahri, menyadari, bakal banyak calon yang menjadi pilihan masyarakat. Untuk itu, dalam perbedaan pilihan pada pesta demokrasi itu, wawako mengingatkan, jangan sampai terjadi keretakan dan perselisihan dalam masyarakat. Warga diminta untuk arif dalam menentukan pilihan.

Sukses Pilkada Payakumbuh 2007, yang dikatakan Kapolri lewat Kapolda Sumbar, merupakan Pilkada teraman di Tanah Air, mesti dipertahankan dan berlanjut terus pada Pilkada 2012. Seperti pepatah biduak berlalu, kiambang bertaut. Kita semua satu rumpun keluarga yang tidak boleh terpecah, akibat perbedaan pilihan dalam Pilkada,” simpul wawako.

KUA-PPAS 2012 PAYAKUMBUH DISEPAKATI DPRD

sumber : payakumbuhkota.go.id  24/08/11


DPRD bersama eksekutif menyepakati Kebijakan Umum Anggaran dan Penetapan Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD 2012, di dalamnya sudah termasuk anggaran untuk pembangunan baru Kantor Walikota Payakumbuh, sebesar Rp27 M. Hal ini sejalan dengan izin prinsip pelaksanaan pekerjaan pembangunan kantor walikota melalui tahun jamak yang telah dikeluarkan DPRD Payakumbuh. Rancangan KUA-PPAS 2012 yang disepakati itu, telah disampaikan Walikota Payakumbuh H. Josrizal Zain, dalam Rapat Paripurna DPRD, 11 Juli 2011. Dalam KUA-PPAS itu, juga disepakati pendapatan daerah Rp405.416.171.280 dan belanja daerah Rp433.023.946.796.

Sekretaris DPRD Payakumbuh Drs. Atur Satria, dalam keterangan persnya kepada sejumlah wartawan di Balaikota Payakumbuh, Rabu (24/8), mengatakan, meski awalnya terjadi perpedaan pandangan dalam penetapan anggaran kantor walikota, tapi akhirnya seluruh anggota DPRD, dapat menerima dan menetapkan angka Rp27 M tersebut. “Seluruh anggota DPRD yang berada dalam 6 fraksi di dewan, sudah sepakat memberikan dukungan politiknya,” ucap Atur Satria.

Dikatakan, pembangunan Kantor Walikota Payakumbuh yang berlokasi di tanah eks SPG, di kawasan lapangan Kapten Thantawi itu, dilakukan dengan sistem kontrak tahun jamak, melalui APBD 2011 dan APBD 2012. Tahun 2011, dialokasikan dana untuk itu Rp12 M. Kemudian, sisanya sebesar Rp15 M, dialokasikan dalam APBD 2012.

Menurut Kadis PU Payakumbuh Ir. Muswendri Edvites, sewaktu penetapan APBD 2011, akhir Desember 2010, disepakati dana untuk pembangunan gedung baru Balaikota di eks tanah SPG di kawasan Bunian Payakumbuh, sebesar Rp22 Miliar. Namun, diawal 2011, sewaktu dokumen pelaksanaan kegiatan dipersiapkan, terjadi kenaikan harga bahan yang cukup signifikan. Sehingga, pemko harus melakukan revisi perencanaan, sekaligus menyesuaikan standar kebutuhan ruang berdasarkan Permendagri No.7/2006 serta Peraturan Menteri PU No.45/2007, tentang pedoman teknis Gedung Negara.

Waktu itu, DPRD juga menyetujui alokasi dana buat pembangunan balaikota dengan sistem tahun jamak, dengan meminta pihak eksekutif memberikan data pendukung yang menyangkut dengan pembangunan kantor balaikota itu. Data pendukung di antaranya berupa alokasi dana sesuai hasil revisi perencanaan, sudah diberikan walikota ke DPRD, sebut Muswendri.

Ditempat terpisah, YB Dt. Parmato Alam, anggota DPRD dari Fraksi Partai Golkar, yang dihubungi, membenarkan, anggaran pembangunan baru kantor Walikota Payakumbuh itu telah disepakati saat pembahasan bersama KUA-PPAS APBD Payakumbuh 2012, disebuah hotel berbintang di Bukittinggi, pertengahan Agustus 2011.

“Penetapan anggaran pembangunan kantor walikota sebesar Rp27 M itu, telah disepakati bersama oleh tim anggaran eksekuif dengan DPRD,” tegas Dt. Parmato Alam yang juga Ketua KAN Aur Kuning itu.

Dukungan yang sama juga disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat Syaiful Anwar, SH. “Fraksi Demokrat bersama fraksi lainnya sudah sepakat menetapkan KUA-PPAS 2012, dan didalamnya sudah termasuk anggaran buat pembangunan balaikota Rp27 M,” tegasnya.

Pembangunan kantor walikota itu, direncanakan, bakal dimulai sekitar September mendatang. Proses tender kegiatan itu sedang berjalan yang diikuti 7 rekanan dari Padang, Pekanbaru, Medan dan Jakarta.

80 ANAK YATIM BALAI JARIANG TERIMA BINGKISAN LEBARAN

sumber : payakumbuhkota.go.id   24/08/11


Karang Taruna Mangkudu Kelurahan Balai Jariang, Kecamatan Payakumbuh Utara, menyediakan dana Rp7 juta untuk menyantuni anak yatim menghadapi Lebaran 1432 H mendatang. Bingkisan lebaran itu diserahkan Wakil Walikota Payakumbuh H. Syamsul Bahri, usai berbuka bersama dengan anak yatim dan warga setempat, di Masjid Syuhada, Senin (22/8).

Ketua Karang Taruna Mangkudu Yunaldi, di Balaikota Payakumbuh, menginformasikan, Rabu (24/8), kegiatan sosial yang diadakan menyambut lebaran itu, sudah dilakukan sejak 2004. Dananya dihimpun dari warga setempat serta donasi dari sejumlah perantau. Angkanya, dikatakan terus mengalami peningkatan tiap tahun.

Ketika penyerahan bingkisan lebaran itu, selain dihadiri Wawako Syamsul Bahri, juga dihadiri Camat Payakumbuh Utara Drs. Erwan, Ketua KAN Koto nan Gadang E.I. Dt. Rajo Mantiko Alam, Ketua LPM Dt. Mangkuto Rajo nan Hitam serta Lurah Dra. Desmon Korina serta sejumlah tokoh masyarakat setempat dan TP-PKK.

Kehadiran Wawako Syamsul Bahri yang juga ikut memberi bantuan, terasa sangat menyatu dengan warga setempat. Wawako selain mengapresiasi kegiatan Karang Taruna Mangkudu, dalam rangka menyantuni anak yatim, juga mengajak warga meningkatkan kebersamaan dalam bentuk kegiatan lain.

Selasa, 23 Agustus 2011

PEMKO SERAHKAN INSENTIF RW/RT SENILAI RP659 JUTA

Sumber : payakumbuhkota.go.id 23/08/11


Pemko Payakumbuh menyediakan insentif buat seluruh pengurus RW/RT se-Kota Payakumbuh, dengan total nilai Rp659 juta. Insentif tersebut, sejak Senin (22/8) mulai diserahkan Wakil Walikota Payakumbuh H. Syamsul Bahri dan Sekdako H. Irwandi, SH, diawali pengurus RW/RT dari 22 kelurahan se-Kecamatan Payakumbuh Barat. Penyerahan insentif yang berlangsung di aula Balaikota Payakumbuh itu, akan berakhir Rabu (24/8).

Keterangan Kabag Tata Pemerintahan Setdako Payakumbuh Drs. Syafwal, MM, setiap RW dan RT kebagian insentif Rp1 juta. Di Payakumbuh Barat tercatat 166 RT dan 60 RW. Kemudian Kecamatan Payakumbuh Utara 119 RT dan 56 RW, Kecamatan Payakumbuh Timur 90 RT dan 34 RW, Kecamatan Payakumbuh Selatan 49 RT dan 20 RW serta Kecamatan Lamposi Tigo Nagari 51 RT dan 14 RW.

Usai menyerahkan insentif secara simbolis kepada Ketua RW 01 Kelurahan Padang Tangah, Zulfahmi dan Ketua RT 01/RW 01 Kelurahan Ibuh, Suryani, Wawako Syamsul Bahari dalam sambutannya, mengatakan, insentif yang dikeluarkan pemko, dalam rangka memotiviasi semangat kerja pengurus RW/RT untuk memberikan pelayanan kepada warganya.

Sebagai ujung tombak pemerintah, dalam membantu memberikan pelayanan administrasi kependudukan, tugas RW/RT cukup berat. RW/RT nyaris bekerja 24 jam, tanpa mengharapkan pamrih. Malahan, untuk urusan keamanan lingkungan, cekcok rumah tangga atau sesama warga, pengurus RW/RT ikut bertanggung jawab menyelesaikannya yang kadangkala mengusik jam istirahat pengursu RW/RT.

Walau begitu, jelas wawako, meski pekerjaan pengurus RW/RT cukup berat dan melelahkan, tapi keberadaan yang bersangkutan cukup disegani di tengah masyarakat. Menurut wawako, warga kelurahan pantas memberikan apresiasi kepada pengurus RW/RT, atas pengabdiannya yang tanpa mengharapkan pamrih atau jasa lainnya. Pekerjaannya sangatlah mulia dan bernilai ibadah disisi Allah SWT, simpul wawako.

TANTANGAN DPRD NAIKKAN PAD 2012 MENJADI RP50 M

PEMKO SIKAPI POSITIF

Sumber : payakumbuhkota.go.id 23/08/2011




Loncatan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Payakumbuh menjadi Rp50 M pada Tahun Anggaran 2012 disikapi positif oleh pasangan Walikota H. Josrizal Zain dan Wawako H. Syamsul Bahri. Kenaikan PAD mencapai 9.817.525.260 (24%) itu, dibanding PAD 2011 yang hanya berjumlah Rp40.182.474.740, sebuah kebijakan ril, yang harus dibuktikan dengan peningkatan kinerja seluruh SOPD terkait, ungkap Josrizal.

Menurut Walikota Josrizal Zain didampingi Wawako Syamsul Bahri dan Sekdako H. Irwandi, SH, di Balaikota Payakumbuh, Selasa (23/8), peningkatan target PAD itu, ditetapkan dalam pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Penetapan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD 2012 Payakumbuh, bersama DPRD, pekan pertama Ramadhan baru lalu. “Tantangan menaikkan PAD itu, harus disikapi positif,” tegas Josrizal.

Berkaca dengan penerimaan PAD Kota Payakumbuh, semester pertama, Januari-Juni 2011, cukup menggairahkan, mencatat Rp26,41 Milyar (65,72%) dari target PAD sebesar Rp40,2 Milyar. Periode yang sama, tahun anggaran 2010, pencapaian hanya mencatat Rp12,67 Milyar (26,41%), dari target Rp36,01 milyar. Bukti nyata, terjadi kenaikan yang cukup signifikan selama 6 bulan itu, sebesar Rp13.74 Miliyar. ,br>

Menurut Walikota Josrizal, dengan asumsi pendapatan dalam APBD Payakumbuh 2012 sebesar Rp405.416.171.280, berarti PAD Payakumbuh sudah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap APBD Payakumbuh, mencatat 11,50%. Meski baru sebuah target yang tertuang dalam KUA-PPAS, tapi dinilai sebuah kewajiban yang harus direalisir oleh pemko.

“Kita akan motivasi seluruh pimpinan SOPD terkait dengan penerimaan daerah, untuk melakukan intensifikasi pajak dan retribusi daerah. Serta menggali sumber pendapatan baru,” katanya. Sementara itu, pihak pemko juga telah dan akan mengajukan Ranperda perubahan tarif sejumlah retribusi yang diberlakukan di kota ini kepada DPRD. Perubahan tarif itu, disesuaikan dengan kondisi dan pertimbangan yang matang, sehingga tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.

Laporan Kabid Pendapatan DPPKA Payakumbuh Erwan, S.Sos, dalam tiga tahun terakhir, PAD Payakumbuh terus bergerak naik, rata-rata 18%. Tahun 2010, target PAD Rp36.009.969.515, terealisasi Rp35.696.257.223 (99,12%). Tahun 2011, target PAD Rp40.182.474.740, realisasi hingga Juli 2011, sudah mencatat Rp29.098.638.141,44 (72,41%). Sisa penerimaan PAD sebesar Rp11.083.836.599, dalam rentang empat bulan ke depan, dikatakan Erwan bakal tercapai.

BERINGIN BESAR TUMBANG

Sumber : Padang Ekspres • Berita Peristiwa • Selasa, 23/08/2011

RUAS PAYAKUMBUH - BATUSANGKAR TERTUTUP



Hujan deras yang turun sepanjang malam sepekan terakhir, mengakibatkan tumbangnya sebatang pohon beringin besar di ruas jalan Payakumbuh-Batusangkar, di kelok Burai Kenagarian Tabekpatah Tanahdatar. Akibatnya, arus kendaraan dari dan menuju Payakumbuh, tertahan. Hingga petang Senin (22/8), kondisi jalan masih ditutupi bekas-bekas runtuhnya pohon beringin tersebut.

Menurut sejumlah warga, tumbangnya pohon beringin dengan ukuran diameter 1,3 meter itu, terjadi sekitar pukul 03.00 WIB.  Diawali hujan deras yang turun terus-menerus. Tanda-tanda bakal robohnya  pohon beringin itu, sudah terlihat sejak petang hari. Puluhan kubik tanah bercampur lumpur, turun dan masuk ke selokan yang ada di sepanjang jalan.

“Sejumlah kendaraan kami lihat kembali memutar arah menuju Payakumbuh. Sebaliknya, kendaraan dari arah Batusangkar, juga tidak terlihat melintas. Setelah itu, baru kami tahu, kalau ada pohon yang tumbang dan menutup badan jalan,” kata Amri, 47, warga Tabekpatah.

Menurut Endi, 24,  sopir minibus yang saban hari membawa kebutuhan rumah tangga dari Batusangkar menuju Pekanbaru dan Jambi, pagi itu, ia baru saja kembali dari Pekanbaru menuju Batusangkar. Mengetahui ada pohon beringin besar tumbang dan menutup badan jalan, ia segera memutar arah, melewati jalan Baso.

Namun sebagian pengendara yang tidak mengetahui kejadian itu, terjebak di lokasi. “Untung saja, belum ada kendaraan di belakang saya. Sebab kalau sudah antre, maka susah untuk memutar arah. Dari pada menunggu lama, karena belum ada petugas yang membersihkan, terpaksa saya memutar ke Baso,” kata Endi mengaku lewat kelok Burai itu sekitar pukul 05.00 WIB.

”Kita berharap pemerintah kabupaten Tanahdatar, segera memperbaiki tebing yang mengancam jalan. Sebab, kita lihat, tebing tempat tumbangnya pohon beringin itu, sudah rusak dan sewaktu-waktu saat hujan turun, bisa saja runtuh dan menimbulkan korban jiwa. Apalagi, ruas jalan itu sudah mulai padat dilewati pengendara mudik,” harap Mak Etek, warga Tanjungalam. (jon)