Rabu, 14 September 2011

TIM PENILAI KOTA SEHAT PUSAT DI PAYAKUMBUH

sumber : payakumbuhkota.go.id


Tim Penilai Kota Sehat Pusat dari Jakarta, Rabu dan Kamis (13-14/9) berada di Kota Payakumbuh. Tim berjumlah tiga personil, staf Kementerian Kesehatan RI, Nanang Besmanto, Budi Santosa dan Basri serta didampingi Santi Laria dari Bangda provinsi itu, bakal menentukan, apakah Kota Payakumbuh mampu merebut gelar Kota Sehat Swastisaba Wistara atau tingkat Pengembangan tahun 2011, seperti pernah diraih kota ini, tahun 2009.

Pasangan Walikota H. Josrizal Zain dan Wawako H. Syamsul Bahri, jauh hari sudah mewanti-wanti jajaran Dinas Kesehatan beserta seluruh stakholder, agar mampu mempertahankan gelar bergengsi tersebut. “Gelar Kota Sehat Swastisaba Wistara kedua harus menjadi milik Kota Batiah, sebagai bukti prilaku hidup sehat di tengah masyarakat, benar-benar telah membudaya,” ingat Josrizal.

Di Payakumbuh, tim meninjau kondisi pasar tradisional, di Pasar Ibuh. Pasar Sehat kebanggaan warga Luak Limopuluah ini, diakui tim penilai, sebuah pasar tradisional yang sudah terkelola baik dan tampak bersih dan sehat. “Kita minta pemko mempertahankan dan meningkatkan ketertiban, kebersihan dan keindahan Pasar Ibuh terus menerus. Sehingga, warga yang datang, terasa nyaman, bagaikan berbelanja pada pasar modern, seperti plaza atau mal,” ucap salah seorang tim penilai, Budi Santosa.

Selain berkunjung ke Pasar Ibuh, setelah bertatap muka dengan Wakil Walikota H. Syamsul Bahri, Sekdako H. Irwandi, Asisten I Drs. Richard Moesa, Asisten II Ir. H. Yanuar, pimpinan SKPD terkait dan jajaran Dinkes serta Forum Kota Sehat, tim berkunjung ke peternakan dan prosesi pengeringan ikan lele kering di Kelurahan Talang, Payakumbuh Barat.

Setelah itu, tim juga berkunjung ke Sub Terminal Agrobisnis (STA) Kotopanjang Lampasi, biogas Kelompok Ternak Tepian Agam di Koto Baru Payobasung dan STA Baliak Mayang di Padang Alai, Bank Sampah SDN 66 Labuh Baru, Forum Kota Sehat Kecamatan Payakumbuh Timur di Balai Batimah Tiakar, Kelurahan Sehat berbasis masyarakat di Koto Tuo, Payakumbuh Selatan.

Tim mengakhiri kunjungan di Kelurahan Padang Tiakar Hilir, Payakumbuh Timur, melihat seluruh kegiatan pemberdayaan masyarakat, seperti kelompok Posyandu, kelompok pengajian Yasin, Lansia dan seluruh anggota forum kota sehat yang selama ini komit dengan Kota Sehat. Selama melakukan kunjungan di lapangan, didampingi Wawako Syamsul Bahri dan Kadinkes dr. Hj. Merry Yuliesday, MARS, tim tampak puas dengan usaha pemko membudayakan hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat, dengan berbagai program terpadu dan dan dukungan dana yang cukup memadai.

“Kami tim penilai, memberikan apresiasi yang tinggi buat pemko, jajaran Dinkes serta seluruh warga kota, dalam membudayakan hidup bersih dan sehat di tengah masyarakat. Payakumbuh sebagai Kota Sehat, pantas diteladani kota/kabupaten lainnya di Tanah Air,” tegas Nanang Besmanto disela-sela kunjungannya di lapangan.

Wawako Syamsul Bahri, dalam acara di aula balaikota, sebelumnya mengekpose program Kota Sehat Payakumbuh yang telah dilakukan sejak tahun 2004 lalu. Payakumbuh punya visi, mewujudkan Payakumbuh sebagai Kota Sehat dan Mandiri, didukung SDM berkualitas, beriman dan bertaqwa. Visi tersebut dijabarkan dengan program-program terpadu pada sejumlah SKPD, tegasnya.

Di Sumatera Barat, menurut Merry, baru Payakumbuh yang sukses merebut Kota Sehat Swastisaba Wistara (pengembangan), merupakan gelar tertinggi dalam penilaian Kota Sehat, setelah tingkat pemantapan dan pembinaan. Sementara di Indonesia, baru empat kota yang meraih tingkat pengembangan bersama Payakumbuh. Tiga daerah lainnya, yaitu Kota Palopo (Sulsesl), Lumajang (Jatim) dan Yogyakarta (DI Yogyakarta).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar