sumber : padangekspres.co.id Berita Kesehatan • Sabtu, 06/08/2011
Organisasi kesehatan dunia atau lebih dikenal dengan sebutan World Health Organization alias WHO, prihatin melihat kondisi gerobak dan tenda yang dipakai para pedagang kaki lima di pasar Payakumbuh.
Bersama Kemenkes RI, WHO meminta pemko Payakumbuh mengajukan proposal, pembuatan gerobak dan tenda seragam untuk pedagang kaki lima. “WHO minta, sebelum Lebaran proposal itu sudah sampai di Jakarta,” kata Kadis Kesehatan Payakumbuh Merry Yuliesday kepada wartawan, Jumat (5/8).
Merry mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan dan Dinas PU Payakumbuh, untuk menyusun perencanaan teknis, guna memenuhi permintaan WHO dan Kemenkes, di bawah koordinator Asisten II Setdako Yanuar.
Menurut Merry, setelah staf WHO dan Kemenkes beberapa kali berkunjung ke kota itu, direkomendasi kedua badan kesehatan itu, kuliner malam Payakumbuh salah satu pusat jajanan serba ada terbaik di Asia Tenggara. “Tinggal lagi, bagaimana menata pedagang, agar mempunyai fasilitas gerobak dan tenda buat pengunjung yang lebih indah. Tidak serabutan seperti sekarang ini, beragam antara satu pedagang dengan pedagang lainnya,” ujar Merry Yuliesday.
Masih terkait dengan kuliner malam Payakumbuh, Wagub Sumbar Muslim Kasim ketika berkunjung Rabu (3/8) malam, sempat menikmati sejumlah menu yang dijual pedagang. Meski sempat terganggu anak punk, namun Muslim cukup menikmati menu pedagang.
Wawako Syamsul Bahri dan Sekko Irwandi, juga berharap, agar pemprov ikut memberikan bantuan dalam penataan kuliner di kota ini. Pasalnya, WHO dan Kemenkes RI, baru menjanjikan sepuluh dari 300-an pedagang yang akan diberi bantuan. (frv)
Organisasi kesehatan dunia atau lebih dikenal dengan sebutan World Health Organization alias WHO, prihatin melihat kondisi gerobak dan tenda yang dipakai para pedagang kaki lima di pasar Payakumbuh.
Bersama Kemenkes RI, WHO meminta pemko Payakumbuh mengajukan proposal, pembuatan gerobak dan tenda seragam untuk pedagang kaki lima. “WHO minta, sebelum Lebaran proposal itu sudah sampai di Jakarta,” kata Kadis Kesehatan Payakumbuh Merry Yuliesday kepada wartawan, Jumat (5/8).
Merry mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan dan Dinas PU Payakumbuh, untuk menyusun perencanaan teknis, guna memenuhi permintaan WHO dan Kemenkes, di bawah koordinator Asisten II Setdako Yanuar.
Menurut Merry, setelah staf WHO dan Kemenkes beberapa kali berkunjung ke kota itu, direkomendasi kedua badan kesehatan itu, kuliner malam Payakumbuh salah satu pusat jajanan serba ada terbaik di Asia Tenggara. “Tinggal lagi, bagaimana menata pedagang, agar mempunyai fasilitas gerobak dan tenda buat pengunjung yang lebih indah. Tidak serabutan seperti sekarang ini, beragam antara satu pedagang dengan pedagang lainnya,” ujar Merry Yuliesday.
Masih terkait dengan kuliner malam Payakumbuh, Wagub Sumbar Muslim Kasim ketika berkunjung Rabu (3/8) malam, sempat menikmati sejumlah menu yang dijual pedagang. Meski sempat terganggu anak punk, namun Muslim cukup menikmati menu pedagang.
Wawako Syamsul Bahri dan Sekko Irwandi, juga berharap, agar pemprov ikut memberikan bantuan dalam penataan kuliner di kota ini. Pasalnya, WHO dan Kemenkes RI, baru menjanjikan sepuluh dari 300-an pedagang yang akan diberi bantuan. (frv)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar